Menteri Lingkungan Hidup: 60% Sampah Belum Terkelola
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol memaparkan kondisi terbaru penanganan sampah nasional di Indonesia yang dinilai masih krusial.
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2023, jumlah timbunan sampah mencapai 56,63 juta ton. Dari jumlah tersebut, tercatat 39,01% atau sekitar 22,09 juta ton masuk dalam kategori sampah terkelola. Sementara 60,99% atau 34,54 juta ton masih belum terkelola.
“Kondisinya memang sangat krusial, hampir seluruhnya jatuh ke lingkungan alam,” kata Hanif dalam rapat dengan DPR Komisi XII, Rabu (3/12).
Hanif menjelaskan bahwa data SIPSN diperoleh dari laporan pemerintah daerah dan bersifat voluntarytanpa verifikasi langsung. Dari sampah yang tidak terkelola itu, 21,85% atau 12,37 juta ton masih ditimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem open dumping. Sementara itu, 39,14% atau sekitar 22,17 juta ton terbuang langsung ke lingkungan melalui praktik open burning, illegal dumping, atau dibuang ke badan air.
Ia juga menyebut hasil pengawasan menunjukkan mayoritas TPA di Indonesia masih beroperasi secara terbuka. Dari 550 TPA yang ada di seluruh daerah, 363 TPA di antaranya masih menggunakan sistem open dumping. Timbulan sampah di seluruh TPA yang beroperasi rata-rata 30 tahun mencapai 1,72 miliar ton.
Hanif menyampaikan pemerintah telah meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap 492 kabupaten/kota, kecuali Papua karena pertimbangan karakteristik wilayah. Melalui pengawasan langsung tersebut, tingkat pengelolaan sampah dinilai mencapai 24% meningkat dari sebelumnya yang berada di bawah 14%.
“Seluruh teman-teman di Kementerian Lingkungan Hidup pada periode tertentu berada di kabupaten kota untuk melakukan penilaian dari pengelolaan sampah ini,” ujarnya.
