MapBiomas: 9,5 Juta Ha Wilayah Indonesia Terbakar pada 2000-2024

Image title
16 Desember 2025, 17:16
Mapbiomas, kebakaran, karhutla
ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/sg
Dua personil pemadam kebakaran swasta berjalan di area kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di Jalan Perdana ujung, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat, Kamis (31/7/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Data terbaru MapBiomas Indonesia Fire menunjukkan, sepanjang periode 2000–2024 akumulasi luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia mencapai sekitar 9,5 juta hektare. Angka ini mencerminkan total wilayah yang terbakar setidaknya satu kali dalam kurun 25 tahun terakhir.

Koordinator Teknis MapBiomas Fire Indonesia, Sesilia Maharani Putri, menjelaskan perhitungan akumulasi tersebut dilakukan dengan metode khusus agar tidak terjadi penghitungan ganda pada area yang sama.

“Akumulasi data kebakaran ini maksudnya kita mengakumulasi berapa kebakaran di 2000, kemudian kita hitung sampai 2024, tapi kita hanya menghitung sekali. Jadi misalkan ada dua kali kebakaran terjadi, kita hanya menghitung di yang pertama,” ujar Sesilia dalam peluncuran MapBiomas Indonesia Fire 2.0, Selasa (16/12).

Dengan metode tersebut, MapBiomas mencatat total 9,5 juta hektare wilayah Indonesia pernah terbakar minimal satu kali dalam 25 tahun. Namun di luar angka tersebut, terdapat pula area yang mengalami kebakaran berulang.

“Nah, wilayah yang terbakar berulang itu bisa sampai ada 4 juta hektare, nanti itu di data selanjutnya itu lebih rinci,” ujar Sesilia.

Berdasarkan sebaran spasial yang ditampilkan dalam peta MapBiomas Fire, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia memiliki pola yang konsisten selama dua setengah dekade terakhir. Kalimantan dan Sumatra tercatat sebagai wilayah dengan akumulasi kebakaran terbesar sekaligus menjadi episentrum kebakaran nasional. 

Episentrum Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan dan Sumatra

Dari total akumulasi luas kebakaran, Kalimantan menyumbang sekitar 39,14%, disusul Sumatra sebesar 30,46%. Dengan demikian, secara kumulatif sekitar 70% kebakaran hutan dan lahan di Indonesia terjadi di dua pulau tersebut.

Sementara itu, wilayah lain seperti Bali–Nusa Tenggara, Papua, Jawa, Sulawesi, dan Maluku memiliki proporsi yang lebih kecil.

“Dari data ini juga kita bisa lihat sebenarnya tidak mengagetkan ya, karena episentrum kebakaran di Indonesia ternyata memang di Kalimantan dan Sumatra,” kata Sesilia.

Selain menunjukkan distribusi wilayah, data MapBiomas juga menggambarkan tren akumulasi kebakaran tahunan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kurva akumulasi luas kebakaran memperlihatkan lonjakan signifikan terutama pada periode-periode tertentu, hingga mencapai mendekati 10 juta hektare pada 2024.

MapBiomas Indonesia Fire merupakan platform pemantauan kebakaran yang dikembangkan melalui kolaborasi jejaring MapBiomas Indonesia, dengan dukungan metodologi dan teknologi dari MapBiomas Global Network.

Pada koleksi terbaru, yakni MapBiomas Indonesia Fire Collection 2.0, platform ini menyajikan data kebakaran hutan dan lahan Indonesia secara konsisten dan terverifikasi untuk periode 2000–2024.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nuzulia Nur Rahmah

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...