Denmark Akan Bawa Investor ke Indonesia untuk Investasi EBT
Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan Denmark akan membawa investor untuk berinvestasi ke sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat (NTB). Alasannya, Lombok, salah satu wilayah di sana, memiliki potensi kuat untuk pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT.
Sekertaris Jenderal DEN Saleh Abdurrahman mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah Denmark untuk melakukan konservasi potensi EBT di NTB. "Tahun depan dia akan bawa investor," kata dia, di Jakarta, Kamis (13/12).
Saleh mengatakan Denmark merupakan negara yang sudah terkenal dengan proyek EBT. Saat ini, penggunaan EBT di Denmark sudah mencapai 50% dari total energi yang digunakan. Targetnya, tahun 2030 bisa mencapai 100%.
Dengan alasan itu, Denmark bisa menjadi pedoman bagi Indonesia mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. "Kami bisa belajar dari mereka," kata Saleh.
Nantinya, DEN juga akan mengundang pemerintah terkait, seperti Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Kementerian Keuangan untuk mendorong proyek EBT. Saleh menjelaskan Bappenas bisa mendukung dari segi pembiayaan campuran (blended finance).
Perusahaan konsultan dan penelitian di bidang energi dan perubahan iklim asal Denmark Ea Energy Analyses pun telah membuat kajian di NTB mengenai potensi EBT. Dari kajiannya potensi terbesar yang ada di wilayah timur Indoensia itu merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yakni bisa mencapai 903 Megawatt (MW).
Listrik yang bisa dihasilkan PLTS itu mengalahkan beberapa sumber energi lainnya di NTB. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Angin (PLTB) hanya bisa menghasilkan 431 MW. Kemudian, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Arus Laut (PLTAL) masing-masing hanya bisa menghasilkan 100 MW.
Sumber energi lainnya yang bisa dimanfaatkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) sebesar 81 MW. Ada juga potensi dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) 28 MW.
(Baca: Surya Jadi Sumber Energi Terbesar yang Potensial Dikembangkan di NTB)
Selain potensinya yang besar, kajian Ea Energy Analyses itu menyebutkan, penyinaran matahari di NTB setiap jamnya bisa konstan sepanjang tahun. Apalagi, periode Mei hingga Oktober. Pada musim itu, matahari bersinar paling konstan. "Radiasi matahari di NTB sepanjang tahun konstan," kata Konsultan Ea Energy Alberto Dalla Riva.