Salip Batu Bara, Energi Terbarukan Diramal Sumber Utama Listrik 2025

Sorta Tobing
11 November 2020, 12:04
pembangkit listrik, energi baru terbarukan, badan energi nasional, iea
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi. Badan Energi Internasional alias IEA dalam laporannya menuliskan kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan di seluruh dunia naik 4% tahun ini dibandingkan 2019.

Penambahan kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan di seluruh dunia naik 4% tahun ini dibandingkan 2019 dan menyentuh rekor 198 gigawatt (GW). Badan Energi Internasional alias IEA dalam laporannya menuliskan angka itu hampir 90% dari total peningkatan kapasitas listrik di seluruh dunia.

Pendorong utamanya adalah berbagai proyek energi terbarukan di Tiongkok dan Amerika Serikat. Kedua negara ini sedang aktif mengerjakan proyek pembangkit listrik tenaga angin dan matahari, seiring dengan berakhirnya pemberian insentif dari pemerintah.

Tahun depan, IEA memperkirakan penambahan kapasitas dari pembangkit listrik ramah lingkungan akan naik hampir 10%, pertumbuhan tercepat sejak 2015. “Energi terbarukan menentang kesulitan yang disebabkan pandemi. Pertumbuhannya sangat kuat,” kata Direktur Eksekutif IEA Doktor Fatih Biro, dalam siaran persnya, Selasa (10/11).

Permintaan energi terbarukan akan semakin tinggi dengan masuknya proyek dari India dan Uni Eropa. Keduanya akan memulai lagi proyek pembangkit ramah lingkungan yang sempat tertunda tahun ini.

Selama sepuluh bulan pertama 2020, Tiongkok, India, dan Uni Eropa telah mendorong lelang proyek pembangkit listrik terbarukan di seluruh dunia. Angkanya 15% lebih tinggi dari pada periode yang sama tahun lalu.

Di saat yang sama, saham perusahaan manufaktur yang mengerjakan proyek energi terbarukan telah menunjukkan kinerja menggungguli sebagian besar indeks utama dan sektor energi secara keseluruhan. Pada bulan lalu, saham perusahaan pembangkit surya naik dua kali lipat dibandingkan Desember 2019.

Semua kondisi tersebut diperkirakan akan membuat energi terbarukan menjadi sumber utama pembangkit listrik dunia pada 2025. Pasokannya akan mencapai sepertiga listrik global dan bakal mengakhiri lima dekade kejayaan batu bara sebagai sumber energi dunia.

Faktor penting untuk menjaga momentum ini adalah kebijakan pemerintah setiap negara dunia. Tiongkok telah secara efektif mendorong pemakaian panel surya untuk kebutuhan rumah tangga di tengah pandemi. Kebijakan ini bakal mendorong pemakaiannya mencapai level 150 gigawatt pada 2022, kenaikan hampir 40% dalam tiga tahun.

Namun, energi terbarukan di luar pembangkit listrik justru bernasib berbeda. Pemakaian biofuel untuk transportasi mencatat penurunan tahunan pertama dalam dua dekade terakhir. Kondisi ini terjadi karena harga bahan bakar minyak mentah yang turun sehingga konsumen beralih ke energi fosil ini.

Realisasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan RI

Indonesia juga sedang berupaya melakukan transisi pembangkit fosil ke energi terbarukan. Realisasinya pada semester pertama 2020 masih minim. Pembangkit listrik tenaga uap dari batu bara tetap mendominasi.

PLN juga mulai menggenjot pengembangan bauran energi dari fosil ke ramah lingkungan. Sebayak 5.200 unit pembangkit listrik tenaga diesel atau PLTD yang tersebar di 2.130 titik bakal diganti berbahan bakar energi baru terbarukan alias EBT.

Langkah tersebut sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai bauran EBT sebesar 23% di 2025. Konversi juga menjadi cara untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa berpendapat rencana substitusi tersebut harus dilakukan secara konsisten. Pada 2011 hingga 2015, PLN memiliki program serupa, yaitu non fossil fuel program atau NF2, tapi batal. Justru di 2015, perusahaan setrum negara malah menambah pembangkit listrik tenaga mesin gas atau PLTMG yang memakai BBM.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...