Aktivis Iklim Kritik Komitmen Transisi Energi Negara G7

Rezza Aji Pratama
19 Mei 2023, 16:27
Transisi energi
Walhi

Aktivis iklim dan masyarakat sipil mengkritik kebijakan transisi energi negara-negara G7 yang saat ini sedang menggelar pertemuan di Hiroshima Jepang.

Sejumlah aktivis melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dengan mengenakan seragam sekolah Negeri Sakura. "Negara-negara G7 sudah seharusnya menyetop solusi palsu transisi energi dalam skema pendanaan transisi energi," kata Sisila Nurmala Dewi, Team Lead 350 Indonesia yang ikut berunjuk rasa.

Sisil mengatakan saat ini pendanaan transisi energi seperti JETP dan AZEC sudah tersedia. namun, harus dipastikan pembiayaan tersebut digunakan untuk solusi transisi energi yang bersih dan adil.

Novita Indri Juru Kampanye Trend Asia menilai komitmen negara-negara G7 untuk transisi energi masih lemah. Ini terlihat dari pernyataan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang giat mempromosikan teknologi co-firing amonia dan hidrogen, untuk membenarkan penggunaan berkelanjutan pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas setelah tahun 2030.

"Laporan terbaru menunjukkan bahwa anggota G7 masih mengucurkan pendanaan untuk energi fosil sebanyak US$ 73 Miliar untuk periode 2020 dan 2022," katanya,.

Novita mengatakan pendanaan energi fosil ini 2,6 kali lebih banyak dibandingkan untuk energi terbarukan yang hanya mencapai US$ 28,6 miliar di periode yang sama.

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...