Perusahaan Norwegia Resmikan PLTB Lepas Pantai Terbesar di Dunia

Nadya Zahira
23 Agustus 2023, 21:58
Perusahaan Norwegia Luncurkan PLTB Lepas Pantai Terbesar di Dunia
ANTARA FOTO/Arnas Padda/nym.
Ilustrasi pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Perusahaan energi asal Norwegia, Equinor meresmikan Hywind Tampen, pembangkit listrik tenaga bayu lepas pantai terapung terbesar di dunia pada Rabu, (23/8). Pembangkit listrik tersebut nantinya akan memasok anjungan minyak dan gas di sekitarnya serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Melansir dari Reuters,  dalam peluncuran pembangkit listrik tenaga angin Hywind Tampen, Equinor bermitra dengan perusahaan minyak lainnya termasuk OMV, Vaar Energi, dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh ENI mulai memproduksi listrik pada November 2022, dengan hasil produksi penuh tercapai pada awal bulan ini.

Adapun kapasitas 88 megawatt yang dimiliki oleh Hywind Tampen tersebut akan memenuhi sekitar 35% kebutuhan listrik tahunan untuk lima anjungan di ladang minyak dan gas Snorre dan Gullfaks di Laut Utara, sekitar 140 km (87 mil) di lepas pantai barat Norwegia.

"Hywind Tampen diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 200.000 ton per tahun," ujar Kepala Eksplorasi dan Produksi Equinor di Norwegia, Kjetil Hove, di Norwegia, dalam sebuah pernyataannya. 

Kjetil menyebutkan, jumlah tersebut merupakan 0,4% dari total emisi karbon dioksida (CO2) Norwegia pada tahun 2022. Beberapa aktivis lingkungan mengatakan bahwa langkah ini positif karena dapat menurunkan emisi CO2 negara tersebut. Sementara yang lain mengatakan bahwa Norwegia seharusnya berhenti memproduksi minyak dan gas.

Hywind Tampen terdiri dari 11 turbin angin yang dipasang pada dasar terapung yang berlabuh di dasar laut, dan bukannya dipasang di dasar laut, sebuah teknologi baru yang menurut para ahli industri cocok untuk digunakan di perairan yang lebih dalam di lepas pantai yang ingin dikembangkan oleh Equinor.

Teknologi ini masih dalam tahap awal dan biaya di Hywind Tampen telah meningkat dari perkiraan awal 5,2 miliar crown ($491 juta) atau setara Rp 7,5 miliar pada tahun 2020, menjadi 7,4 miliar crown atau setara Rp 5,072 triliun. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...