Di KTT AZEC, Jokowi Uraikan Jurus Indonesia Lawan Perubahan Iklim
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan sejumlah hal yang dapat menjadi panduan Asia Zero Emission Community (AZEC) untuk menghadapi perubahan iklim di masa mendatang. Salah satunya adalah pengakuan beragam jalur transisi energi.
"Indonesia sendiri memiliki Indonesian Way of Just Energy Transition melalui pengembangan EBT dan penguatan upaya dekarbonisasi," kata Jokowi saat menyampaikan pandangannya pada KTT AZEC di Main Hall Kantor PM Jepang, Tokyo pada Senin (18/12).
Pertemuan ini adalah pertemuan tingkat leaders AZEC yang pertama sejak AZEC diluncurkan di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu. AZEC adalah platform kerja sama untuk mendorong pencapaian net-zero emission di kawasan. Indonesia merupakan co-initiator AZEC bersama dengan Jepang.
Negara peserta AZEC selain Indonesia dan Jepang adalah Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara hutan tropis terbesar ke-3 dunia telah melakukan sejumlah hal. Beberapa caranya adalah pengurangan emisi dengan tekan laju deforestasi dan degradasi hutan serta mengembangkan potensi mangrove untuk serap karbon.
"Saya harap kerja sama AZEC dapat menekankan pentingnya kerja sama dekarbonisasi pendanaan yang inklusif untuk mengembangkan berbagai proyek CCS & CCUS," ujar Jokowi.
Panduan yang kedua adalah dukungan pendanaan inovatif. Jokowi menyebut perkiraan kebutuhan pendanaan transisi energi ASEAN mencapai US$ 29,4 triliun hingga tahun 2050 mendatang.
Oleh karena itu, diperlukan pendanaan berkelanjutan sehingga transisi energi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan bermanfaat bagi rakyat. Indonesia juga telah memiliki berbagai pembiayaan inovatif yang kredibel seperti mekanisme transisi energi, sukuk dan obligasi hijau, serta bursa karbon.
Jokowi mengatakan sinergi pemerintah, swasta dan perbankan adalah kunci sekaligus game changer untuk mempercepat transisi energi, agar upaya pengurangan emisi lewat realisasi proyek prioritas dapat diwujudkan.
"Seperti pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, waste to energy di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah," ujar Jokowi.
Melalui panduan tersebut, Jokowi berharap AZEC dapat menjadi platform yang dengan semangat kolaborasi dapat mengambil bagian konkret dalam upaya pengurangan emisi.