Rencana Aksi Kesehatan Belém didukung pendanaan awal dari filantropi global senilai US$ 300 juta (Rp 5,01 triliun), termasuk dari Gates Foundation, IKEA Foundation, dan Temasek Trust.
Pada COP30, Greenpeace menyerukan Rencana Respons Global untuk mengatasi kesenjangan ambisi 1,5°C dan mempercepat pengurangan emisi dalam dekade kritis ini.
Bagi Indonesia, reformasi pendanaan iklim bukan sekadar isu lingkungan. Ini adalah persoalan keadilan sosial, kedaulatan ekologis, dan masa depan pembangunan nasional.
Call of Belem for the Climate menekankan adaptasi yang berfokus pada membangun ketahanan di kalangan masyarakat, ekosistem, dan ekonomi harus ditempatkan di pusat kebijakan iklim.
Uni Eropa juga setuju untuk mempertimbangkan opsi menggunakan kredit karbon internasional di masa depan guna memenuhi 5% tambahan dari pengurangan emisi 2040.
SBTN merupakan inisiatif yang mengembangkan panduan berbasis sains bagi perusahaan untuk menetapkan iklim, air, lahan, laut, dan keanekaragaman hayati dalam strategi bisnisnya.
Negara-negara Uni Eropa berunding untuk memberi industri fleksibilitas dalam mencapai target iklim 2040, menimbang biaya transisi energi yang bersih dan dampak ekonomi di Eropa.