BRIN Temukan Solusi Atasi Pencemaran Nuklir dengan Bayam hingga Pare

Tia Dwitiani Komalasari
2 April 2024, 08:33
Seorang petani memanggul sawi usai dipanen di Kelurahan Penggilingan, Jakarta, Senin (19/2/2024). Kelompok Tani (Poktan) Jaya Mandiri PIK memanfaatkan lahan milik Pemerintah DKI Jakarta untuk pertanian perkotaan atau urban farming dengan menanam berbagai
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.
Seorang petani memanggul sawi usai dipanen di Kelurahan Penggilingan, Jakarta, Senin (19/2/2024). Kelompok Tani (Poktan) Jaya Mandiri PIK memanfaatkan lahan milik Pemerintah DKI Jakarta untuk pertanian perkotaan atau urban farming dengan menanam berbagai jenis sayuran seperti bayam, kangkung, kemangi dan sawi yang dijual ke pasar tradisional di Jakarta.
Button AI Summarize

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengembangkan solusi untuk menangani pencemaran radioaktif yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir. Metode ini memanfaatkan media tanaman dan tidak memerlukan bahan kimia berbahaya.

Peneliti Pusat Riset Teknologi Bahan Nuklir dan Limbah Radioaktif BRIN, Gustri Nurliati, menjelaskan lebih spesifik bahwa metode itu  menangani pencemaran Sesium-137 atau Cs-137 dengan menggunakan metode fitoremediasi.

"Biaya relatif rendah, sustainable, meningkatkan estetika lingkungan, dan mengurangi risiko pencemaran lebih lanjut," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Senin (2/4).

Cs-137 adalah unsur radioaktif yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir. Unsur itu mudah larut dalam air, sehingga jika mengontaminasi lingkungan akan larut dan dapat masuk ke rantai makanan maupun tubuh makhluk hidup.

Metode fitoremediasi merupakan teknologi pengurangan, pembersihan, atau penghilangan polutan berbahaya, seperti logam berat, pestisida, senyawa beracun, dan lain-lain dalam media lingkungan, tanah, atau air, dengan menggunakan tanaman.

Ilmuwan BRIN telah melakukan fitoremediasi untuk mengatasi kontaminasi Cs-137. Riset fitoremediasi dilakukan dengan kontaminan sesium non-radioaktif menggunakan tanaman sorgum, akar wangi, bayam duri, dan sengon.

Sedangkan fitoremediasi dengan kontaminan sesium radioaktif dilakukan menggunakan tanaman jagung, bayam, kangkung, cabai, tomat, pare, sawi hijau, terong, dan daun singkong.

"Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan, tanaman yang tertinggi untuk transfer faktor Cs-137 adalah bayam. Sedangkan yang tertinggi transfer faktor Cobalt adalah tanaman pare,” kata Gustri.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...