Pertama Kalinya, Energi Terbarukan Pasok 30% Kebutuhan Listrik Dunia

Rena Laila Wuri
8 Mei 2024, 12:42
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) seluas 200 hektare.
PLN
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) seluas 200 hektare.
Button AI Summarize

Laporan “Global Electricity Review 2024” yang dirilis oleh Ember mengungkapkan listrik energi baru terbarukan (EBT) global untuk permata kalinya telah melampaui 30% pada 2023. Laporan tersebut menyebut bahwa saat ini dunia mulai mengalami penurunan produksi bahan bakar fosil.

Kenaikan kontribusi EBT tersebut bahkan terjadi ketika permintaan listrik secara keseluruhan terus meningkat. Dengan demikian, listrik bersih telah membantu memperlambat pertumbuhan bahan bakar fosil hampir dua pertiganya dalam 10 tahun terakhir.

Dalam laporan tersebut menunjukkan porsi EBT telah tumbuh dari 19% pada 2000 menjadi lebih dari 30% tahun lalu.

"Masa depan energi terbarukan telah tiba. Tenaga Surya, khususnya, berakselerasi lebih cepat daripada yang diperkirakan siapa pun,” kata Global Insights Programme Director, Ember, Dave Jones, dikutip Rabu (8/5).

Energi surya menjadi sumber listrik dengan pertumbuhan tercepat untuk tahun ke-19 berturut-turut. Energi surya juga menjadi sumber listrik EBT terbesar untuk tahun kedua berturut-turut, setelah melampaui tenaga angin. Dengan demikian, energi surya menjadi pemasok utama pertumbuhan listrik energi terbarukan. 

Tinjauan komprehensif pertama dari data listrik global dalam laporan ini mencakup 80 negara, yang mewakili 92% dari permintaan listrik dunia, serta data historis untuk 215 negara.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...