Toyota Siap Produksi Mobil Hybrid yang Fleksibel Gunakan Bioetanol

Tia Dwitiani Komalasari
18 Juli 2024, 11:18
Model berfoto dengan mobil All New Prius Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan All New Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) usai diluncurkan pada pameran otif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
Model berfoto dengan mobil All New Prius Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan All New Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) usai diluncurkan pada pameran otif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (17/7/2024). Kehadiran All New Prius HEV dan All New Prius PHEV merupakan realisasi komitmen Beyond Zero dari Toyota Indonesia melalui formasi lengkap kendaraan guna mengimplementasikan strategi multi-pa
Button AI Summarize

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memperkenalkan mobil konsep Kijang Innova Zenix Hybrid flex fuel vehicle (FFV) untuk menunjukkan kesiapan mengadopsi energi baru terbarukan.

"Pemerintah memang ada rencana mengembangkan energi terbarukan. Ini tentunya kita ingin menunjukkan bahwa produk kita itu sudah siap untuk mengonsumsi dengan bahan bakar tersebut," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam di Jakarta, Selasa (9/7).

Kendaraan dengan bahan bakar fleksibel atau FFV adalah kendaraan yang dirancang dapat menggunakan campuran bensin dengan bahan bakar alternatif seperti etanol. Mobil hybdri ini mesinnya dapat beroperasi dengan berbagai kombinasi bensin dan etanol atau etanol 100 persen, yang menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dalam proses pembakaran.

Dalam istilah global, FFV diklasifikasikan untuk E85-E100 yang kompatibel dengan kendaraan. FFV dapat diterapkan pada kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran internal (ICE), mesin hibrida (HEV), dan plugin hybrid (PHEV).

Kijang Innova Zenix Hybrid FFV, yang dihadirkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, menggunakan motor listrik yang dipadukan dengan mesin pembakaran internal yang menggunakan bahan bakar etanol, sehingga lebih ramah lingkungan.

Mobil konsep ini dapat menggunakan etanol yang berasal dari tebu, sorgum, jagung, singkong, dan sebagainya, tergantung pada ketersediaan sumber daya di wilayah setempat.

Menurut studi internal Toyota, tingkat emisi CO2 "Well to Wheel" Kijang Innova Zenix Hybrid FFV lebih dari 60 persen lebih rendah dibandingkan dengan Kijang Innova Zenix berbahan bakar konvensional. Tingkat emisi mobil ini juga lebih dari 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan Kijang Innova Zenix Hybrid.

PT TMMIN sudah memiliki kemampuan untuk memproduksi FFV dengan mengoptimalkan penggunaan etanol. Hal ini akan meningkatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan Indonesia sesuai dengan peta jalan energi nasional. Namun, produksi massal Kijang Innova Zenix Hybrid FFV akan sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, regulasi, kebijakan harga, insentif, dan aspek lainnya.

"Jadi, kapanpun dibutuhkan kita siap, baik domestik maupun ekspor. Jadi, nanti kita tunggu saja perkembangan energi terbarukan pemerintah ini seperti apa, ketersediaannya seperti apa, yang jelas kita sudah menyediakan kendaraannya," kata Bob Azam.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...