Jumlah SPKLU dan SPBKLU Terus Bertambah, Capai 3.457 Unit per Juni 2024
Kementerian ESDM melaporkan bahwa per Juni 2024 jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) mencapai 3.457 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ini terdiri atas 1.575 unit SPKLU dan 1.882 unit SPBKLU,” kata Koordinator Tarif dan Subsidi Listrik Kementerian ESDM, Ario Panggi Pramono Aji dalam sosialisasi tarif tenaga listrik pada Rabu (31/7).
Jumlah SPKLU ini bertambah sebanyak 195 dibanding data April lalu yang dilaporkan oleh PT PLN (Persero). Ario berharap kedepannya akan lebih banyak lagi SPKLU dan SPBKLU yang terbangun di Indonesia.
“Tentu saja harapan akhirnya adalah mendukung ekosistem mobil listrik ini bisa berjalan dengan baik untuk mendukung transisi energi kedepannya,” ujarnya.
Kementerian ESDM melaporkan bahwa dari total pembangunan 1.575 unit SPKLU & Charging Station di 1.126 lokasi ini, Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan penambahan terbanyak pada 2024 mencapai 86 unit. Melalui penambahan ini, maka total SPKLU yang ada di Jawa Barat hingga Juni mencapai 324 unit.
Selain Jawa Barat, Kementerian ESDM juga merinci sebaran SPKLU dan SPBKLU di Indonesia, sebagai berikut:
- Sumatra: 213 SPKLU dan 232 SPBKLU
- Banten: 119 SPKLU dan 317 SPBKLU
- Jakarta: 262 SPKLU dan 585 SPBKLU
- Jawa Barat: 324 SPKLU dan 390 SPBKLU
- Jawa Tengah dan DIY: 150 SPKLU dan 72 SPBKLU
- Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara: 301 SPKLU dan 217 SPBKLU
- Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua: 206 SPKLU dan 68 SPBKLU
Sebelumnya, PLN menyebut akan menambah 100 unit SPKLU di wilayah Jakarta pada 2024. Sebanyak 100 unit SPKLU yang akan dibangun tersebut menyasar titik-titik keramaian masyarakat dan sesuai kapasitas daya SPKLU.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran, mengatakan lokasi SPKLU yang akan dibangun berada di tempat keramaian. Pelayanan SPKLU tersebut rencananya akan beroperasi 24 jam.
"Misalnya di mal, itu salah satu target kami. Di apartemen dan di tempat-tempat publik, tempat-tempat publik yang memang berkumpul masyarakat di situ. Misalnya parkir, tempat umum, tempat wisata," ujarnya dalam peresmian SPKLU di KLHK, Jakarta pada Minggu (9/6).
Lasiran mengatakan, pembangunan SPKLU ditujukan untuk mengalihkan penggunaan BBM ke penggunaan daya listrik. Pembangunan SPKLU juga bertujuan mendukung penghematan energi dan pengurangan emisi.
Dia mengatakan, penggunaan kendaraan listrik bisa menghemat energi 70 persen dan menurunkan emisi 50 persen. "Sama-sama jarak 10 kilometer, pemakaiannya kira-kira 1 liter BBM, kalau mobil listrik 1,2 kilowatt hour (kWh) penghematannya itu sekitar 70 persen dan penurunan emisinya 50 persen," kata dia.