Pertamina Tandatangani Kerja Sama Transisi Energi di IISF 2024
Membuktikan komitmen terhadap net zero emission, Pertamina menandatangani empat perjanjian yang menjadi rangkaian kegiatan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024.
"Penandatanganan ini merupakan wujud komitmen Pertamina dalam menghadapi perubahan iklim. Pasalnya, kolaborasi merupakan cara untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan transisi energi," ujar VP Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso melalui keterangan tertulis, Jumat (6/9).
Perjanjian kerja sama tersebut berupa Joint Study Agreement (JSA) di antara Pertamina, Pertamina Hulu Energi (PHE), dan Korea Maritime & Ocean University Consortium (KMOUC). Tercakup pula sinergi BUMN, Pertamina dan Pupuk Indonesia, yang berkolaborasi mengkaji pengembangan potensi CCS/CCUS.
Pertamina Group juga melakukan sinergi melalui JSA mengenai Feasibility Study on Carbon Capture, Transportation and Storage, dengan blok Offshore ONWJ sebagai fasilitas penyimpanan karbon.
Terakhir, Pertamina Grup menandatangani perjanjian JSA CCS & CEO Strategc Exchange bersama dengan POSCO.
"Pertamina mendukung penuh upaya pemerintah mewujudkan Net Zero Emission melalui beberapa perjanjian kerjasama studi dalam mengembangkan Teknologi CCS/CCUS, tak hanya dengan perusahaan dari luar negeri, sinergi antar BUMN pun akan kami tingkatkan," ujar Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060. Hal ini dibuktikan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Adapun, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya melibatkan kolaborasi dalam menangani perubahan iklim dan menjalankan transisi energi. Jokowi berharap, forum IISF dapat menjadi tempat bertemunya pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk berkolaborasi menghadapi tantangan iklim global.
"Indonesia sangat terbuka bermitra dengan siapapun untuk memaksimalkan potensi bagi dunia yang lebih hijau, untuk memberikan akses energi hijau yang berkeadilan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan," ujarnya saat membuka IISF 2024.