Progres PLTA Kayan Capai 50% untuk Konstruksi Tahap Pertama

Tia Dwitiani Komalasari
19 September 2024, 15:32
Ilustrasi PLTA
Adi Maulana Ibrahim | KATADATA
Ilustrasi PLTA
Button AI Summarize

PT Kayan Hydro Energy (KHE) tetap melanjutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade usai ditinggal investornya Sumitomo Corporation. Progres pembangunan PLTA tersebut kini mencapai 50 persen untuk kontruksi tahap pertama.

Direktur Operasional KHE, Sapta Nugraha, mengatakan pembangunan PLTA Kayan berjalan sesuai rencana. Fase konstruksi tahap 1 meliputi pembukaan lahan, pembangunan akses jalan konstruksi, serta pembangunan jembatan menuju lokasi proyek. Jalan akses konstruksi kini telah mencapai area bendungan.

"Pada tahap ini, sedang dilakukan penyiapan saluran pengelak, yang berfungsi untuk mengalihkan aliran sungai sementara," ujarnya kepada Katadata, Rabu (18/9).

Sapta mengatakan, PT KHE optimistis pembangunan PLTA Kayan akan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pembangkit listrik ini ditargetkan beroperasi 2027.

Jajaki Investor Baru

Sapta mengatakan pihaknya tengah menjajaki sejumlah investor baru. Dia mengklaim banyak pihak yang tertarik untuk bermitra dalam pembangunan PLTA Kayan Cascade.

Dia mengatakan, KHE masih mengerjakan proyek ini secara mandiri. Namun, opsi kemitraan tetap terbuka untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan teknologi.

"Meski demikian, KHE juga telah menyiapkan skenario agar proyek ini dapat tetap berjalan secara mandiri jika diperlukan," ujarnya.

Dia menambahkan, PLTA Kayan Cascade adalah proyek strategis dengan total kapasitas 9.000 MW, yang memerlukan investasi sebesar US$ 17,8 miliar. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan 36 Terawatt-hour listrik per tahun dan memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan biaya listrik nasional.

"Mengenai detail jumlah investasi yang sudah dikeluarkan hingga saat ini, kami akan menginformasikannya lebih lanjut seiring dengan perkembangan proyek," ujarnya.

Ditawarkan ke Investor Cina

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga aktif menawarkan investasi PLTA Kayan. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengajak investor Cina untuk investasi di PLTA Kayan dan Mamberamo saat membuka ajang The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF) di Kuta Selatan, Bali, Selasa (3/9).

Bahlil mengatakan, Indonesia berkomitmen untuk menjaga stabilitas investasi Cina agar tetap berjalan dengan baik.  Sektor energi memiliki peran vital dalam mendorong peningkatan perekonomian dan kemajuan teknologi antara kedua pihak. Untuk itu, Indonesia berkomitmen memajukan tujuan bersama yang mencakup pengembangan energi berkelanjutan, inovasi teknologi, dan pertumbuhan ekonomi.   

“Saya tawarkan kepada teman-teman investor Tiongkok beberapa potensi yang dapat kita kembangkan bersama. Di sinilah pertemuan untuk menemukan formulasi yang tepat dalam rangka pengembangan bisnis bersama,” ujar Bahlil dalam keterangan, Selasa (3/9). 

Dia mengatakan, transisi energi sebagi merupakan wujud komitmen global guna mencapai dekarbonisasi. Indonesia menunjukkan sikap serius atas upaya tersebut kepada pemerintah Cina.  “Kami telah mengembangkan Peta Jalan Emisi Nol Bersih atau net zero emission (NZE) yang komprehensif di sektor energi,” ujarnya. 

Bahlil menyebut, pemerintah Indonesia menawarkan peluang kolaborasi kepada Cina. Tawaran ini atas dasar besarnya potensi sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) yang dimiliki oleh Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kayan (13.000 MW) dan Mamberamo, Papua (24.000 MW).

"Ini sebuah potensi yang kita tawarkan ke Tiongkok untuk bisa berkolaborasi bersama. Ini tidak mungkin kita lakukan sendiri,” ucapnya.  

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...