Wapres Gibran Tinjau Proyek Bendungan Jlantah, Bakal Jadi Lokasi Pembangkit EBT
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, meninjau Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Jumat (27/12). Bendungan yang tengah dibangun itu diproyeksikan sebagai infrastruktur multifungsi, yaitu untuk irigasi, pengendalian banjir, dan pengembangan energi terbarukan.
"Saya berharap proyek Bendungan Jlantah selesai tepat waktu, sehingga para petani dapat segera meningkatkan hasil produksi, dan masyarakat sekitar mendapatkan manfaat yang lebih luas, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan," ujar Wapres Gibran melalui Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta.
Dalam keterangan tersebut dijelaskan bahwa bendungan yang berada di Desa Tlobo dan Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso itu berkapasitas tampung 10,97 juta m kubik dengan luas genangan 50,45 hektare. Bendungan itu diproyeksikan menjadi salah satu pendukung program ketahanan pangan nasional dari sisi manfaat irigasi dan ketahanan energi dari manfaat energi listrik yang dihasilkan.
Bendungan Jlantah akan mengaliri lahan persawahan seluas 1.494 hektare, serta diproyeksikan bermanfaat untuk mereduksi banjir (70,33 m³/detik) dengan luas lahan 87 hektare.
Selain itu, bendungan dengan sumber air baku sebesar 150 liter per detik itu juga berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 10 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) hingga 0,625 MW, serta untuk pariwisata.
Dalam kunjungan tersebut, Wapres memastikan bahwa bendungan yang dibangun sejak 2018 itu sesuai dengan tenggat waktu pengerjaan yang kini mencapai tahap 98,55 persen rampung. Wapres juga menekankan pentingnya keberlanjutan sumber daya air untuk mendukung produktivitas pertanian, sekaligus sebagai langkah strategis dalam memitigasi dampak perubahan iklim.
Selain itu, Wapres juga menyoroti peluang bendungan ini dalam mendukung pengembangan energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
"Hal ini, sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi melalui diversifikasi sumber energi yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.