Konsumsi SPKLU Naik 500%, Makin Banyak Warga Gunakan Kendaraan Listrik Luar Kota
Konsumsi energi kendaraan listrik melonjak hingga memecahkan rekor, terutama saat natal dan tahun baru. Lonjakan ini tercermin melalui konsumsi listrik pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang meningkat 500 persen pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan jumlah kendaraan listrik yang mudik meningkat 300 persen, atau tiga kali lipat. Sedangkan jumlah konsumsi listrik di SPKLU meningkat lebih dari lima kali lipat.
"Ini merupakan lonjakan yang luar biasa,” ujar Darmawan dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/1).
Pada periode Nataru tahun lalu, konsumsi listrik di SPKLU mencapai 139.335 kilowatt hour (kWh), sedangkan pada saat ini melonjak menjadi 706.579 kWh atau lebih dari 500%. Tidak hanya itu, lonjakan juga terjadi pada jumlah transaksi di SPKLU yang meningkat dari 6.712 kali transaksi pada Nataru tahun sebelumnya menjadi 29.237 pada periode saat ini atau melonjak lebih dari 430%.
Kendaraan Listrik Banyak Digunakan ke Luar Kota
Pada Nataru sebelumnya, jumlah kendaraan listrik yang digunakan untuk mudik sekitar 2.800 unit. Tahun ini, jumlahnya diperkirakan melonjak menjadi lebih dari 7.500 hingga 8.000 unit.
"Alhamdulillah , sejauh ini belum ada laporan kendaraan listrik yang kehabisan daya di tengah perjalanan,” ujar Darmawan.
Sebelumnya, PLN telah memproyeksikan peningkatan jumlah pemudik pengguna kendaraan listrik dan mengambil langkah antisipatif dengan terus menambah SPKLU menjadi 3.069 unit yang tersebar pada 2.906 lokasi strategis di seluruh Indonesia. Khusus di jalur utama mudik Trans Jawa-Sumatra, PLN juga menyediakan 500 unit SPKLU di 297 lokasi.
Dengan jarak antar SPKLU yang optimal, sekitar 23 kilometer, pemudik dapat dengan mudah mengakses fasilitas pengisian daya. Walaupun terjadi peningkatan signifikan, sejauh ini tidak ada laporan antrean panjang di SPKLU selama periode Nataru.
"Hal ini berkat peningkatan jumlah SPKLU di jalur Trans Jawa-Sumatra dari 64 unit menjadi 500 unit di lokasi-lokasi strategis, khususnya di rest area,” kata Darmawan.
Pengguna kendaraan listrik, Ogie, mengatakan dirinya sudah rutin mengendarai kendaraan listrik dengan rute Jakarta-Bandung.
"Untuk sekarang udah enggak ada alasan untuk ragu ya pakai mobil listrik. Karena memang fasilitasnya udah oke, sudah banyak, sudah memadai, dan tadi ngecas cukup cepet sih,” ujarnya.
Senada dengan Ogie, salah seorang pengguna kendaraan listrik asal Jakarta yang hendak mudik menuju Surabaya, Olga Hendrawanto juga menuturkan kenyamanannya selama perjalanan.
“(Saya) dari Jakarta (hendak) ke Surabaya, ngisinya di daerah Batang dan Sragen. SPKLU-nya murah, enak, nyaman, selain itu juga banyak tersedia di rest area," ujarnya.