Hashim Ramal Indonesia Jadi Negara Super Power di Sektor CCS, Ini Alasannya


Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo optimistis Indonesia akan menjadi negara "super power" di sektor penangkapan dan penyimpanan (carbon capture and storage/CCS). Perkembangan CCS juga akan membuat industri batu bara Indonesia masih bisa bergeliat dalam jangka waktu lama di tengah target Indonesia capai net zero emission (NZE).
Menurut dia, tidak semua hal yang berbau batu bara itu jelek. Dirinya belajar dari berbagai pakar dan pelaku industri energi bahwa saat ini sudah ada teknologi penangkapan dan penyimpanan (carbon capture and storage/CCS) yang bisa menekan emisi.
"Saya baru tau ccs ini akan membuka peluang bagi batu bara untuk bisa hidup lebih lama," ujarnya saat menjadi pembicara di CNBC Economic Outlook 2025 di Jakarta Rabu (26/2).
Dengan teknologi CCS, dia mengatakan, nanti karbon dioksa yang dihasilkan industri yang pake batu bara itu akan menyerap karbon dalam atmosfer atau yang dihasilkan oleh industri batu bara.
Hashim bahkan optimistis Indonesia akan menjadi super power di bidang CCS. Pasalnya Indonesia memiliki rongga CCS yang sangat besar dan banyak. Indonesia memiliki potensi CCS sebesar 500-700 gigawatt (GW) untuk menampung gas, baik yang diproduksi dalam negeri maupun negara lain.
"Proyek raksasa yang akan dibangun ExxonMobil di 100 Km dari pantai utara Banten itu mencapai 3 giga watt. Itu sudah besar. Ini kita punya potensi 500-700 giga watt,"ujarnya.
Oleh sebab itu, Hashim optimistis dengan masa depan industri CCS Indonesia. Dia juga optimistis masa depan industri batu bara Indonesia sangat cerah.