Menhut: Aren Komoditas Paling Potensial untuk Topang Program Bioetanol
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meresmikan Pilot Project (Proyek Percontohan) Bioetanol Aren di lingkungan Pertamina Geothermal Energy (PGE) Kamojang, Jawa Barat. Menhut menyebut aren merupakan salah satu komoditas paling potensial untuk menopang kebutuhan bioetanol nasional. Tanaman aren mampu hidup di area tegakan hutan maupun di lereng yang tidak cocok untuk tanaman lain.
Menhut Raja Juli mengatakan pilot ini bukan sekadar proyek teknis, melainkan bukti kekayaan hutan Indonesia mampu menjadi energi bersih yang bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat.
"Hari ini saya sangat gembira, karena apa yang kita bicarakan dan pikirkan bisa dilaksanakan. Ini langkah besar kekayaan hutan Indonesia dapat menghasilkan energi bersih yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Raja Juli Antoni dalam keterangan resmi, Kamis (20/11).
Ia menjelaskan proses produksi bioetanol aren, mulai dari penyadapan nira, pengolahan, hingga penggunaan bahan bakar bioetanol kini benar-benar dapat diuji dan dimanfaatkan.
“Dengan produktivitasnya yang tinggi dan ketersediaannya yang stabil, aren dapat menjadi salah satu pilar pemenuhan kebutuhan bioetanol nasional. Ketika nilai ekonominya meningkat, masyarakat akan memiliki insentif kuat menjaga tutupan hutan dan mencegah alih fungsi lahan,” ujar dia.
Melibatkan Kelompok Perhutanan Sosial
Raja Juli juga menyebut keberhasilan bioetanol aren sangat ditentukan oleh masyarakat. Proyek percontohan ini mengolah nira aren dari kelompok Perhutanan Sosial dan koperasi desa, sehingga rantai pasok energi hijau ini langsung menguntungkan masyarakat.
Di acara ini, Menhut juga melakukan pengisian bahan bakar dengan kandungan boetanol aren ke mobil yang telah disiapkan. Menhut lantas langsung mencoba mengendarai mobil yang telah terisi bioetanol aren tersebut.
Dia berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan adanya Training for the Trainers Program Percepatan Aren untuk menyiapkan infrastruktur nasional dari berbagai provinsi. Program ini bekerja sama dengan Pertamina, Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), PGE, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta tim percepatan aren yang dipimpin Penasehat Utama Menhut Willie Smits.
