Joe Biden Salurkan Dana Hibah Rp 109 Triliun untuk Pusat Hidrogen
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan memberikan dana hibah sebesar US$ 7 miliar atau setara dengan Rp 109,9 triliun ke tujuh pusat produksi hidrogen berbeda di 16 negara di seluruh AS. Hal ini merupakan bagian dari rencana Presiden Joe Biden untuk mengurangi karbonisasi ekonomi di AS.
Melansir dari Reuters, Biden mengatakan butuh waktu beberapa bulan untuk membagikan dana hibah tersebut. Tujuh pusat produksi hidrogen yang diusulkan itu melibatkan perusahaan-perusahaan mulai dari Exxon Mobil hingga Amazon. Sebanyak 79 proposal pada awalnya telah diajukan untuk mendapatkan dana tersebut.
Biden menuturkan, program ini dimaksudkan untuk memulai produksi hidrogen bersih bersama dengan infrastruktur yang dibutuhkan, untuk menyalurkannya ke pengguna industri seperti pabrik baja dan pabrik semen.
"Saya di sini untuk mengumumkan salah satu investasi manufaktur maju terbesar dalam sejarah bangsa ini," kata Biden, dikutip dari Reuters, Senin (16/10).
Biden mencatat total investasi dari program ini akan mencapai US$ 50 miliar atau setara dengan Rp 784,8 triliun jika memperhitungkan investasi tambahan dari perusahaan-perusahaan swasta.
Untuk diketahui, hidrogen diproduksi dengan mengelektrolisis air, dan bahan bakar dapat dianggap bersih atau rendah emisi jika diproduksi menggunakan energi terbarukan, energi nuklir, atau gas alam yang dilengkapi dengan teknologi penangkap karbon.
Pemerintahan Biden pun telah menetapkan target untuk meningkatkan produksi hidrogen bersih menjadi 10 juta metrik ton pada tahun 2030, dan 50 juta pada tahun 2050, meningkat lima kali lipat dari saat ini, dan menganggap bahan bakar ini sebagai pilihan ideal untuk mengurangi emisi dari pengguna industri yang sulit didekarbonisasi, seperti baja dan semen.
Namun demikian, Analisis Proyek untuk Departemen Energi sekaligus Kosultan Hidrogen di CleanEpic, Jason Munster mengatakan tidak ada jaminan yang pasti untuk ketujuh pusat produksi hidrogen itu, mampu melewati negosiasi agar bisa mendapatkan dana hibah tersebut.
Jason menyebutkan, pusat-pusat hidrogen yang dipilih akan melayani negara-negara bagian Atlantik Tengah, Appalachian, Midwest, Minnesota dan Plains, Gulf Coast, Pacific Northwest, dan California.
Dua proyek terbesar masing-masing senilai US$ 1,2 miliar untuk Texas dan California, yang pertama adalah perusahaan minyak raksasa dan yang lainnya adalah pemimpin energi hijau.
Setiap proyek yang diusulkan melibatkan puluhan mitra dari perusahaan energi hingga pemerintah lokal dan negara bagian.