123 Negara Dukung Deklarasi Iklim dan Kesehatan COP28
Kepresidenan COP28 dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan 'Deklarasi Uni Emirat Arab tentang Iklim dan Kesehatan' untuk mempercepat tindakan guna melindungi kesehatan masyarakat dari dampak iklim yang terus meningkat. Deklarasi ini diumumkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Aksi Iklim Dunia, di mana para pemimpin dunia berkumpul untuk memulai COP28.
Sebanyak 123 negara menandatangani deklarasi yang diumumkan sehari sebelum Hari Kesehatan yang pertama kali diadakan di COP. Deklarasi ini juga menandai pengakuan pertama di dunia atas perlunya pemerintah melindungi masyarakat dan mempersiapkan sistem kesehatan untuk mengatasi dampak kesehatan yang berkaitan dengan iklim, seperti panas ekstrem, polusi udara, dan penyakit menular.
Deklarasi ini dikembangkan dengan dukungan dari sejumlah 'country champions' termasuk Brasil, Malawi, Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Kenya, Fiji, India, Mesir, Sierra Leone, dan Jerman. Aksi bersama ini dilakukan di saat angka kematian tahunan akibat udara yang tercemar mencapai hampir 9 juta jiwa dan 189 juta orang terpapar oleh kejadian-kejadian yang berkaitan dengan cuaca ekstrem setiap tahunnya.
"Krisis iklim adalah krisis kesehatan, tetapi sudah terlalu lama, kesehatan telah menjadi catatan kaki dalam diskusi iklim," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, dalam keterangan yang dirilis Sekretariat COP28, di Dubai, Sabtu (2/12). Ia menyatakan WHO berterima kasih kepada UEA yang menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama dalam Kepresidenan COP28.
WHO menyambut baik deklarasi yang menekankan perlunya membangun sistem kesehatan yang tangguh terhadap iklim dan rendah karbon, untuk melindungi kesehatan planet dan manusia.
Lazarus Chakwera, Presiden Malawi - salah satu negara pertama yang mendukung deklarasi ini - mengatakan perubahan iklim semakin berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Malawi telah mengalami dampak-dampak ini secara langsung - peristiwa cuaca ekstrem telah membuat puluhan ribu warga Malawi mengungsi dan memicu wabah penyakit menular yang telah menewaskan ribuan orang lainnya.
"Tahun ini, di COP28, kami menyerukan langkah yang lebih berani ke depan yang memprioritaskan investasi di bidang kesehatan dan kesejahteraan, memastikan transisi yang adil dari bahan bakar fosil, dan menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi kita semua," ujar Lazarus.
Deklarasi ini mencakup berbagai bidang aksi di titik temu antara iklim dan kesehatan, termasuk membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh terhadap iklim, memperkuat kolaborasi lintas sektoral untuk mengurangi emisi dan memaksimalkan manfaat kesehatan dari aksi iklim. Selain itu, deklarasi ini juga meningkatkan pendanaan untuk solusi iklim dan kesehatan.
Prinsip-Prinsip Panduan COP28 untuk Pendanaan Solusi Iklim dan Kesehatan
Negara-negara yang mendukung deklarasi ini telah berkomitmen untuk memasukkan target kesehatan dalam rencana iklim nasional mereka dan meningkatkan kolaborasi internasional untuk mengatasi masalah kesehatan. Mereka sepakat keuangan akan menjadi pendorong yang signifikan bagi keberhasilan Deklarasi ini.
Oleh karena itu, Kepresidenan COP28 bergabung dengan Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria, Green Climate Fund, The Rockefeller Foundation, dan WHO untuk meluncurkan sepuluh prinsip demi meningkatkan pendanaan bagi iklim dan kesehatan. Prinsip-prinsip itu juga akan memobilisasi pendanaan baru dan tambahan, serta mendorong inovasi dengan proyek-proyek transformatif dan pendekatan multisektor yang baru.
Pendanaan ini akan didukung oleh lebih dari 40 mitra pendanaan dan organisasi masyarakat sipil. Prinsip-Prinsip Panduan COP28 untuk Pendanaan Solusi Iklim dan Kesehatan menandakan meningkatnya kolaborasi antar penyandang dana dan momentum untuk mendukung solusi iklim dan kesehatan secara berkelanjutan.
Prinsip ini juga menyambut baik pengumuman pendanaan yang dibuat oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, bank pembangunan, lembaga multilateral, filantropi, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk memperluas investasi mereka dalam solusi iklim dan kesehatan. Secara kolektif, para mitra telah berkomitmen untuk mendedikasikan US$1 miliar untuk mengatasi kebutuhan yang terus meningkat akibat krisis iklim dan kesehatan.
"Prinsip-Prinsip Panduan ini hadir di saat yang sangat penting dalam perjuangan kita melawan perubahan iklim. Dengan menciptakan dan menerapkan kerangka kerja yang holistik dan lebih adil ini, kita akan mendapatkan manfaat ekonomi secara keseluruhan dengan memprioritaskan kesehatan dalam pendanaan iklim," ujar Mafalda Duarte, Direktur Eksekutif Green Climate Fund.
Kepresidenan COP28 mengakui bahwa mengurangi dampak kesehatan dari perubahan iklim akan membutuhkan tindakan di seluruh masyarakat. Hal ini termasuk tindakan cepat dan berskala besar untuk mendekarbonisasi sistem energi untuk mengurangi emisi setidaknya 43% selama tujuh tahun ke depan.
Deklarasi pada KTT Aksi Iklim Dunia pada 2 Desember ini hanya salah satu dari sejumlah pengumuman dari Kepresidenan COP28, yang mengakui perlunya mengurangi dampak kesehatan dari perubahan iklim di luar sektor kesehatan. Hal ini mencakup inisiatif baru untuk mendorong dekarbonisasi yang cepat untuk mengurangi emisi setidaknya 43% selama tujuh tahun ke depan untuk menjaga agar 1,5 derajat Celcius tetap dalam jangkauan.
"Dampak perubahan iklim sudah berada di depan mata. Dampak tersebut telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan manusia di abad ke-21 ini. Pemerintah sekarang telah mengakui kesehatan sebagai elemen penting dalam aksi iklim," kata Presiden COP28 Sultan Al Jaber. Deklarasi ini mengirimkan sinyal kuat bahwa dunia harus mengurangi emisi global dan bekerja sama untuk memperkuat sistem kesehatan.
Hari ini (3/12) merupakan Hari Kesehatan COP28 dan akan menjadi pertemuan tingkat menteri iklim dan kesehatan pertama di COP. Para menteri kesehatan dan delegasi kesehatan senior dari lebih dari 100 negara diperkirakan akan hadir. Kepresidenan COP28 juga akan mengumpulkan para penyandang dana iklim dan kesehatan global, bank pembangunan, negara, filantropi, dan sektor swasta untuk menanggapi prioritas dan kebutuhan negara yang disampaikan di COP28 dan meningkatkan intervensi pendanaan yang akan melindungi dan meningkatkan kesehatan manusia.