Kemenperin Dorong Transformasi Industri Hijau Makanan dan Minuman

Rena Laila Wuri
5 Februari 2024, 10:20
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri makanan dan minuman melakukan transformasi digital menuju green industry.
Dok. Niramas Utama
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri makanan dan minuman melakukan transformasi digital menuju green industry.
Button AI Summarize

Kementerian Perindustrian mendorong industri makanan dan minuman untuk melakukan transformasi digital menuju green industry (industri hijau). Industri hijau akan mendukung upaya untuk menurunkan emisi karbon dan mencapai target net zero emission (NZE) sektor industri pada 2050.

Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika mengatakan hal ini sejalan dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0 Aspek Green Industry. “Di dalam peta jalan tersebut mendorong industri makanan dan minuman yang merupakan salah satu prioritas untuk mengurangi ketergantungan bahan baku, di samping juga untuk meningkatkan ekspor dengan tetap menjaga kebutuhan dalam negeri,” kata Putu dalam Peresmian “Go Live” sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi di pabrik PT Niramas Utama, dikutip Senin (5/2).

Putu menuturkan, saat ini Kementerian Perindustrian sedang menyusun rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang dekarbonisasi. Aturan ini setidaknya mencakup Pencapaian Target Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) Sektor Industri pada 2030, Pencapaian NZE Sektor Industri pada 2050, Roadmap Pencapaian NDC dan NZE Sektor Industri, Mandatori Pelaporan Data Emisi dan Mitigasi GRK Sektor Industri, dan Potensi NEK (Nilai Ekonomi Karbon) Sektor Industri.

“Komitmen PT Niramas Utama dalam mengadopsi teknologi EcoStruxure for Industry dalam lingkup monitoring dan efisiensi energi yang dilaksanakan bekerja sama dengan Schneider Electric dan PT JETEC Indonesia sudah sejalan dengan salah satu strategi dalam penurunan nilai karbon yang dihasilkan dan mendukung target NZE sektor industri,” ujarnya.

Kemenperin menyambut baik inisiatif PT Niramas Utama dalam upaya dekarbonisasi, dan transformasi digitalnya menjadi green industry. PT Niramas Utama diharapkan menjadi contoh bagi industri lainnya dalam implementasi industri 4.0 dan green industry. 

“Kami berharap akan tumbuh lebih banyak lagi inisiatif-inisiatif seperti ini dari industri makanan dan minuman lainnya, agar daya saing sektor industri kita semakin meningkat di dunia internasional,” ujar dia.

Kemenperin juga mengapresiasi peran serta Schneider Electric dan PT JETEC Indonesia sebagai mitra strategis dalam mendukung implementasi Industri 4.0 yang juga mengarah ke green industry di sektor industri makanan dan minuman.

Putu mengatakan “Go Live” merupakan langkah awal PT Niramas Utama, produsen nata de coco merek Inaco, untuk mendukung transformasi digital perusahaan menuju green industry. Indonesia berkomitmen menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% pada 2030 dengan upaya sendiri dan 41% dengan bantuan internasional. 

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...