Nusa Dua Communique, Komitmen Parlemen Dunia Atasi Krisis Air
World Water Forum ke-10 di Bali menghasilkan Nusa Dua Communique sebagai bentuk komitmen parlemen dunia untuk mengatasi krisis air. Ada empat poin penting dalam Nusa Dua Communique tersebut.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani mengungkapkan upaya mengatasi krisis air menjadi bagian dari percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Hal itu disepakati dalam Nusa Dua Communique pada Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum ke-10.
“Hari ini, saya menutup pertemuan parlemen dengan menyampaikan komitmen parlemen dunia untuk mengatasi krisis air secara bersama-sama,” kata Puan usai menutup Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Selasa (21/5).
Nusa Dua Communique membahas empat isu global terkait permasalahan air. Pertama, akses kepada air dan sanitasi sebagai penentu SDGs (Sustainable Development Goals) atau Target Pembangunan Berkelanjutan. Kedua, praktik inovatif untuk manajemen air yang inklusif. Ketiga, air sebagai inti dari aksi iklim. Keempat, diplomasi air dan kerja sama untuk perdamaian.
Terkait komitmen menjadikan upaya mengatasi krisis air sebagai bagian dari percepatan pencapaian SDGs, parlemen global sepakat memberikan perhatian lebih terkait isu dan agenda tentang permasalahan air di lembaga legislatif masing-masing negara.
“Kami sepakat memastikan air menjadi salah satu agenda utama parlemen dan dimasukkan ke dalam komite parlemen atau struktur lainnya,” kata Puan.
Pertemuan yang dihadiri 231 partisipan dari 49 negara itu telah memberikan ruang diskusi dan berbagi pengetahuan antara anggota parlemen dunia dengan pakar, organisasi internasional, dan organisasi masyarakat sipil dari berbagai negara.
Selain menegaskan komitmen untuk mengatasi krisis air, para delegasi sepakat mendorong pengelolaan air yang mengedepankan pemenuhan hak asasi manusia. Lalu, memaksimalkan peran pengawasan parlemen dan partisipasi publik untuk menyelesaikan berbagai hambatan terhadap akses air.
Perwakilan parlemen global juga akan meningkatkan inklusivitas perumusan kebijakan tentang air. Selain itu, memastikan air menjadi bagian yang terintegrasi dengan strategi nasional adaptasi perubahan iklim dan mendorong pembiayaan yang inovatif untuk tata kelola air.
Lebih lanjut, Nusa Dua Communique juga berisi tentang pentingnya air bagi kemajuan setiap negara. Pasalnya, potensi air sangat besar sebagai sumber energi, sumber ketahanan pangan, dan sumber transformasi menuju kemajuan ekonomi.
Oleh karena itu, Puan menyebut parlemen dunia sepakat memperbaiki akses terhadap air bersih merupakan cara terbaik untuk mengurangi ketimpangan, mengatasi masalah stunting dan kesehatan.
Ia juga mengajak anggota parlemen dunia yang hadir untuk serius menyikapi hasil dari pertemuan tersebut. Puan bahkan meminta anggota parlemen dunia untuk membawa hasil pertemuan tersebut ke ruang sidang Parlemen di negara masing-masing.