Kredit ESG Bank Mandiri Tumbuh 12,8% di Kuartal III-2024
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan total portofolio berkelanjutan senilai Rp 285 triliun pada kuartal III-2024, atau tumbuh sebesar 12,8 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Langkah ini sebagai upaya penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG)
Dari jumlah itu, komposisi portofolio hijau tumbuh signifikan 16,4 persen (yoy) mencapai senilai Rp 142 triliun, sedangkan kontribusi dari sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) terhadap portofolio mencapai senilai Rp 10 triliun dengan tren peningkatan setiap tahunnya.
“Ke depan, kami terus meningkatkan layanan ESG kami, khususnya pada instrumen keuangan berkelanjutan seperti Sustainability-Linked Loan, Green Loan, Corporate-in-Transition Financing, dan Social Loan di berbagai sektor,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam Paparan Kinerja Keuangan Kuartal III-2024 di Jakarta, Rabu (30/10).
Selain itu, lanjutnya, perseroan juga akan fokus terhadap pengembangan bisnis berkelanjutan di sektor potensial seperti pengelolaan sumber daya alam (SDA) hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan hingga pengelolaan limbah.
Pada kuartal III-2024, perseroan membukukan realisasi kredit secara konsolidasi mencapai Rp1.590 triliun, atau tumbuh 20,8 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Penyaluran tersebut ditopang oleh kredit segmen wholesale yang merupakan core business perseroan.
Perseroan membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen, yang mana kredit segmen korporasi mencatat pertumbuhan terbesar sebesar 29,4 persen (yoy) menjadi senilai Rp581 triliun pada kuartal III-2024. Kemudian, kredit segmen mikro produktif dan Small and medium-sized enterprises (SME) masing-masing juga tumbuh sebesar 13,04 persen (yoy) dan 13,7 persen (yoy) pada akhir September 2024.
Selain itu, perseroan mempertegas komitmen terhadap ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang telah mencapai Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293 ribu pelaku UMKM per September 2024.