Menelaah 7 Komponen Perencanaan Usaha
Dalam ilmu ekonomi, perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi, dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha tertentu. Perencanaan usaha yang tersusun baik dan sesuai kenyataan, menjadi tolak ukur kesiapan untuk masuk ke dunia bisnis yang penuh persaingan dan risiko.
Perencanaan usaha juga bisa digunakan sebagai alat untuk mendapatkan investor, karena didalamnya berisi segala hal yang akan dilakukan saat bisnis dijalankan nantinya.
Perencanaan usaha tak cuma dibutuhkan oleh seseorang yang akan menjalankan bisnis berskala besar, usaha jenis apapun termasuk usaha kecil menengah juga memerlukan perencanaan usaha.
Komponen Perencanaan Usaha
Perencaan usaha tidak bisa dilepaskan dari komponen-komponen penyusunnya. Dikutip dari jurnal berjudul Business Plan Sebagai Langkah Memulai usaha (2009) oleh Supriyanto, komponen perencanaan usaha juga terikat satu sama lain agar usaha dapat berjalan sesuai rencana. Berikut komponen perencanaan usaha dan penjelasannya.
1. Deskripsi Usaha
Komponen perencanaan usaha yang pertama dan menjadi bagian penting dalam sebuah usaha yang dijalankan, yaitu adanya deskripsi usaha. Deskripsi usaha sangat penting, karena bisa menjelaskan kepada pihak yang terkait mengenai penjelasan usaha yang akan dijalankan.
Deskripsi usaha berguna untuk memberitahukan kepada pihak terkait mengenai ide usaha yang akan dilakukan. Dengan demikian, mereka akan mengerti informasi bisnis yang akan dirilis. Untuk usaha yang lebih besar, maka sebaiknya diinformasikan kepada setiap stakeholder.
2. Strategi Marketing
Setelah menentukan deskripsi usaha, menentukan strategi pemasaran dalam perencanaan usaha yang tidak kalah penting. Strategi pemasaran meliputi, mempelajari kelebihan dan kekurangan produk kompetitornya.
Seperti hal nya bertempur di medan perang, yang memerlukan strategi. Untuk memulai sebuah usaha pun memerlukan strategi marketing yang bagus. Hal tersebut berfungsi agar produk atau jasa yang dihasilkan dapat diterima di pasaran.
3. Riset Pasar
Melakukan riset pasar dari produk yang akan dihasilkan merupakan salah satu bagian penting dari komponen perencanaan usaha. Salah satu riset pasar adalah mempelajari selera konsumen. Dengan demikian, produk yang akan dihasilkan dapat mudah diterima oleh pasar.
Riset pasar merupakan hal yang cukup penting untuk mengawali sebuah bisnis. Keberhasilan memasarkan produk atau jasa, harus dilakukan riset pasar terlebih dahulu, agar mengetahui segmentasi pasar dengan baik. Oleh sebab itu, bagi para pelaku usaha tidak melewatkan hal tersebut.
4. Implementasi pada Proses Produksi
Setelah menjalankan komponen perencanaan usaha yang telah dijelaskan sebelumnya. Maka menjadi yang tidak kalah pentingnya, yaitu mengimplementasikannya pada kegiatan proses produksi. Peluncuran produk dari menjalankan perencanaan usaha yang matang akan jatuh lebih baik.
Perencanaan tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya tindakan. Tindakan tersebut dilakukan melalui pelaksanaan proses produksi yang sesuai dengan perencanaan usaha yang telah ditentukan sebelumnya., sehingga, dapat dievaluasi perencanaan yang telah dilakukan.
5. Pemantauan Produk
Komponen perencanaan usaha selanjutnya yang tidak kalah pentingnya, yaitu pemantauan produk,. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar produk tersebut dapat diterima di pasaran, sehingga dapat diketahui kekurangan produk yang kurang disukai oleh pasar untuk perbaikan.
Memulai sebuah bisnis, terutama memulai peluncuran produk atau jasa harus senantiasa dipantau kegiatannya di pasaran. Hal tersebut penting untuk dilakukan guna evaluasi seberapa besar keberhasilan produk yang dihasilkan dapat diterima di pasaran.
6. Memaksimalkan Manajemen Operasional
Jika kelima tahapan sebelumnya telah dilakukan, maka selanjutnya adalah melakukan komponen perencanaan usaha dengan mengatur manajemen operasional. Manajemen operasional meliputi pengaturan peralatan untuk proses produksi, dan penggunaan bahan baku.
Manajemen operasional juga meliputi pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas, guna efisiensi aktivitas produksi yang pertama kali dijalankan. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aset perusahaan yang berfungsi untuk memaksimalkan kegiatan bisnis.
7. Estimasi Biaya
Memperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan tidak kalah pentingnya untuk memulai usaha. Estimasikan biaya yang akan dikeluarkan ketika akan memulai usaha. Perhitungan biaya tersebut sangat penting, untuk memperhitungkan laba rugi. Jangan sampai biaya yang dikeluarkan lebih besar dari hasil yang didapat.
Perencanaan usaha yang matang, dapat memperkirakan besaran biaya yang akan dikeluarkan. Jika biaya tersebut terlalu besar, maka dicarikan solusi lain agar biaya dapat ditekan. Oleh sebab itu, bagian ini merupakan salah satu komponen yang penting.
8. Evaluasi
Komponen perencanaan usaha yang terakhir yaitu meninjau ulang dari keseluruhan komponen yang telah dilakukan. Jika berhasil, maka dapat dengan mudah untuk menuai keuntungan. Jika tidak, berarti ada yang salah dalam menjalankan perencanaan usaha.
Perencanaan usaha tidak dapat diketahui keberhasilannya apabila tidak dipraktekan secara langsung. Dengan demikian, dapat dengan mudah untuk meninjau ulang, kelebihan dan kekurangan dari perencanaan usaha yang telah dilakukan.
Tahapan Menyusun Perencanaan Usaha
Perencanaan usaha disusun agar bisnis yang akan dijalankan dapat berkembang dan meminimalisasi risiko. Langkah menyusun perencanaan usaha sebagai berikut:
- Menentukan ide dan peluang usaha.
- Menentukan sumber daya yang dibutuhkan yang meliputi 6M yaitu man (manusia), money (uang), materials (fisik), machine (teknologi), method (metode), dan market (pasar).
- Melakukan perencanaan administrasi usaha kerajinan meliputi perizinan usaha, surat menyurat, pencatatan transaksi barang dan keuangan, serta pajak.
- Melakukan perencanaan pemasaran usaha kerajinan meliputi, memahami seni menjual, menetapkan harga jual, menganalisa kepuasan pelanggan, dan promosi.