Memahami 9 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Siklus akuntansi perusahaan dagang dilakukan melalui pembuatan laporan keuangan dalam periode tertentu. Perhitungannya dimulai dari mencatat transaksi, menyusun laporan keuangan dan menutup saldo di jurnal pembalik. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mengetahui laba dan rugi perusahaan.
Mendirikan perusahaan dagang merupakan pilihan pebisnis agar bisa mengembangkan usaha ke ukuran yang lebih besar. Dari sekian banyak ilmu yang perlu di[elajari sebelum mendirikan perusahaan, akuntasi menjadi salah satu hal yang perlu dipahami oleh seorang akuntan perusahaan.
Sekilas tentang Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang diartikan sebagai perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari pihak pemasok untuk dijual kembali ke konsumen. Produk ini tidak ada proses mengubah wujud dari barang tersebut. Contohnya supermarket dan toko kelontong untuk memenuhi kebutuhan harian.
Mengutip Cendikia.kemenag.go.id, karakteristik kegiatan perusahaan dagang meliputi kegiatan pembelian, pembayaran, penjualan dan persediaan barang dagangan. Sementara transaksi dalam perusahaan dagang meliputi transaksi di perusahaan jasa ditambah transaksi yang berkaitan dengan kegiatan pembelian dagangan dan persediaan barang dagangan.
Prosedur dalam akuntansi dagang tidak jauh berbeda dengan perusahaan jasa. Perhitungan labar rugi di perusahaan dagang bisa dihitung melalui pengurangan biaya agar bisa memperoleh keseluruhan pendapatan dari hasil penjualan dalam periode tertentu.
Biaya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang meliputi harga pokok, barang yang berhasil terjual dan biaya selama operasi dalam satu periode tersebut. Keseluruhan pendapatan ini mencakup seluruh aktivitas bisnis yang berhubungan dengan kegiatan penjualan dan administrasi semua perusahaan.
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan proses membuat laporan keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Perhitungannya dimulai dari mengumpulkan data transaksi hingga pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk melanjutkan menutup saldo. Berikut siklusnya:
1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum
Mencatat semua transaksi di jurnal umum merupakan tahap pertama dalam siklus akuntansi perusahaan dagang. Hal ini dilakukan untuk menyusun seluruh kegiatan bisnis dan peristiwa dalam sistem perusahaan tersebut. Tujuannya agar seluruh data berhasil masuk ke suatu perusahaan dan lebih mudah diproses.
2. Mencatat di Buku Besar
Apabila data sudah masuk ke jurnal umum, entri ini perlu diposting dan dipindahkan ke dalam akun buku besar. Tujuannya untuk mencatat semua perubahan selama periode terkait. Akun dalam buku besar akan mengkategorikan perubahan mulai dari debit dan kredit dalam suatu akun tertentu sehingga pihak manajemen memiliki informasi sebagai tujuan penganggaran.
3. Membuat Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan
Neraca saldo yang belum disesuaikan merupakan keseluruhan akun bisnis yang muncul dalam laporan keuangan sebelum jurnal penyesuaian dibuat. Saldo percobaan yang belum disesuaikan bisa dibuat jika semua entri jurnal telah selesai dicatat ke buku besar. Pada umumnya semua akun yang memiliki saldo debit ditulis sebelah kiri dan akun saldo kredit sebelah kanan.
4. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian merupakan entri jurnal yang dirancang dan disusun setiap akhir periode. Tujuannya untuk mengoreksi akun sebelum dibuat laporan keuangan. Entri penyesuaian merupakan langkah yang cukup sering digunakan untuk menerapkan prinsip pencocokan dalam jumlah pendapatan dan pengeluaran perusahaan dalam periode tertentu.
Baik pendapatan atau pengeluaran perusahaan bisa seimbang. Terdapat 3 jenis pengeluaran dalam periode tertentu sehingga perlu masuk dalam entri jurnal penyesuaian. Mulai dari pembayaran awal, akrual dan pengeluaran non tunai.
5. Neraca Saldo Telah Disesuaikan
Neraca saldo merupakan daftar saldo penutupan akun dari buku besar dalam tanggal tertentu dan menjadi langkah pertama sebelum masuk ke penyusunan laporan keuangan. Sementara NNSD atau neraca saldo setelah disesuaikan memiliki beberapa perbedaan.
6. Membuat Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hal penting bagi pelaku dalam bidang bisnis besar, terutama perusahaan. Meski demikian, penyusunan laporan keuangan perlu dibuat semaksimal mungkin oleh badan usaha berskala kecil. Laporan keuangan perlu dibuat dalam satu periode akuntansi.
Laporan keuangan merupakan jantung perusahaan yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan dengan harapan bisa mengetahui kondisi finansial sebenarnya. Tujuan lainnya menilai kinerja dalam tahun berjalan sehingga bisa membantu mengambil keputusan sebaik mungkin.
7. Membuat Jurnal Penutup
Jurnal penutup merupakan entri yang disusun di akhir periode akuntansi untuk menghapus semua akun sementara dan memindahkan saldo ke akun permanen. Akun sementara harus ditutup dan diatur ulang di akhir tahun yang dikenal dengan istilah menutup buku.
Akun sementara merupakan akun laporan laba rugi yang berfungsi melacak aktivitas akuntansi selama periode tertentu. Misalnya akun pendapatan mencatat jumlah pemasukan yang diperoleh dalam satu siklus sehingga bukan berdasarkan pada masa penggunaan oleh perusahaan.
8. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku
Neraca saldo setelah tutup buku memuat daftar semua akun dan saldo perusahaan setelah tahapan entri penutupan yang selanjutnya diposting dalam buku besar. Gambaran sederhananya, data ini mencatat semua akun permanen yang masih memiliki saldo.
Saldo yang ada terbukti masih ada bahkan sesudah entri penutupan. Daftar akun ini identik dengan akun yang disajikan dalam neraca. Hal ini tentunya masuk akal karena semua akun laporan khususnya laba rugi sudah ditutup dan tidak memiliki sisa nilai sedang berjalan.
9. Membuat Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik merupakan entri jurnal yang disusun sejak awal periode akuntansi untuk membatalkan dan membalik jurnal penyesuaian. Sebelumnya telah dibuat ujung siklus tahunan sehingga langkah ini bisa menjadi tahapan terakhir.
Jurnal pembalik dibuat karena sebab awal tahun sebelumnya dan pembayaran di ujung akan segera diselesaikan atau digunakan selama tahun baru. Kemudian sudah tidak ada lagi yang dicatat sebagai aset dan juga kewajiban.
siklus akuntansi perusahaan dagang dimulai dari transaksi hingga pembuatan laporan keuangan perusahaan yang dilanjutkan dengan saldo yang ditutup oleh jurnal penutup dan sampai pada jurnal pembalik. Hal tersebut penting dilakukan untuk meminimalisir fraud.