Aset Lancar Adalah Aktiva Jangka Pendek, Ini Penjelasannya
Dalam dunia bisnis, aktiva atau lebih dikenal dengan aset adalah komponen paling utama dalam sebuah laporan keuangan perusahaan. Jenisnya sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu aktiva tidak lancar dan aktiva lancar. Dalam laporan keuangan perusahaan, aktiva lancar dan tidak lancar ini dapat menunjukkan kekayaan dan kestabilan sebuah perusahaan.
Aset lancar sendiri merupakan aset yang berusia kurang dari satu tahu sehingga dapat dikatakan kepemilikan aset berjangka waktu singkat.
Agar lebih paham tentang aset lancar, berikut dibawah ini ulasan lengkapnya mulai dari pengertian hingga perbedaannya dengan aset tidak lancar.
Pengertian Aset Lancar
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset lancar atau aktiva lancar adalah uang tunai atau aset berharga yang dapat dicairkan sewaktu-waktu dengan mudah.
Semantara itu, menurut KBBI, aset lancar merupakan kas atau sumber lain yang bisa dicairkan menjadi uang tunai dan habis dipakai selama satu tahun atau lebih (jika aktivitas normal).
Adapun menurut laman LandX, aset lancar adalah aset sebuah perusahaan yang mudah untuk diubah menjadi uang tunai sehingga aktiva lancar ini dapat dimanfaatkan untuk diuangkan dalam kurun waktu kurang dari satu siklus akuntansi.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aset lancar adalah harta perusahaan berupa benda berharga yang didapatkan dari aktivitas atau transaksi dan memiliki jangka waktu yang singkat. Umumnya aset lancar ini digunakan untuk perusahaan melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari.
Karakteristik Aset Lancar
Ada empat karakteristik aset lancar yang perlu perusahaan ketahui yaitu:
1. Mempunyai Nilai Ekonomi
Setiap aset semestinya memiliki nilai ekonomi yang artinya memiliki manfaat dan dibutuhkan banyak konsumen. Ketika aset perusahaan adalah milik pribadi, tetapi tidak memiliki nilai ekonomi maka tidak bisa disebut aset.
2. Bukan Barang Tak Bertuan
Jika terdapat sebuah perusahaan yang tidak memiliki legalitas, seperti properti seperti tanah atau apartemen, maka hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai aset meskipun memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, bukti kepemilikan aset harus kuat dan dapat dibuktikan secara hukum.
3. Transaksi Dilakukan di Masa Lalu
Karakteristik yang ketiga dari aset lancar adalah transaksi telah dilakukan pada masa lalu. Apabila transaksi baru akan dilakukan beberapa hari ke depan atau di masa mendatang maka hal tersebut belum dapat dikatakan sebagai aset.
4. Memiliki Benefit
Selain memiliki nilai ekonomi, aset harus memiliki keuntungan apabila nantinya dipindahtangankan. Hal tersebut akan menjadi aneh ketika aset dijual justru mendatangkan kerugian, bukan keuntungan. Ini tidak dapat dikatakan sebagai aset.
Jenis Aset Lancar
Berikut ini adalah beberapa jenis dan contoh yang masuk ke dalam kategori aktiva lancar.
1. Kas
Uang tunai atau kas adalah seluruh aset yang ada di dalam kas perusahaan, atau aset setara dengan kas yang disimpan di bank namun bisa diambil kapan pun. Dalam jalannya bisnis perusahaan, kas ini masuk ke dalam komponen aktiva lancar karena digunakan untuk aktivitas operasional.
2. Surat Berharga
Surat berharga dapat diperdagangkan sewaktu-waktu sehingga bisa langsung memperoleh dana tunai. Sebuah instansi mengeluarkan surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu kekayaan yang bernilai ke dalam bentuk surat obligasi, saham, deposito bulanan, dan lainnya.
3. Piutang
Piutang adalah tagihan perusahaan kepada debitur/konsumen yang membeli produk secara kredit. Umumnya, piutang akan dibayarkan pada tempo waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan pihak perusahaan dengan debitur/konsumen.
4. Beban Dibayar di Muka
Biaya dibayar dimuka merupakan pembayaran beban kewajiban aktivitas perusahaan yang dilakukan di awal sehingga tidak akan membebani laporan keuangan perusahaan di akhir periode.
Contoh beban dibayar di muka ini adalah biaya sewa, premi asuransi karyawan, perlengkapan alat tulis kantor. Beban kewajiban yang telah dibayar di awal membantu perusahaan tetap menjalankan aktivitas ekonominya tanpa memengaruhi kas berjalan perusahaan.
5. Persediaan Dagang
Persediaan dagang bisa dikategorikan ke dalam aktiva lancar karena merupakan jumlah barang yang belum terjual dan bernilai ekonomi. Jika nantinya barang tersebut terjual, maka uang hasil penjualan tersebut dapat langsung mengisi kas perusahaan.
Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar
Perbedaan aset lancar dan tidak lancar terletak pada tiga hal yaitu jangka waktu, tujuan, dan manfaat. Ketiga hal tersebutlah yang dapat membantu manajer keuangan untuk menggolongkan jenis aset yang dikelola perusahaan.
- Faktor yang pertama adalah jangka waktu baik jangka waktu panjang maupun pendek. Aset dapat dikatakan sebagai aset lancar apabila bentuk dari aset tersebut dapat dikonversi menjadi uang dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan aset tetap membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengkonversi bentuknya menjadi uang tunai.
- Kedua, tujuan dari pembelian atau perolehan aset tersebut. Aset lancar dimiliki untuk membayar kebutuhan jangka pendek perusahaan seperti biaya operasional, gaji pegawai, dan lain sebagainya. Sedangkan tujuan pembelian aset tidak lancar adalah untuk meningkatkan produktivitas dan nilai kapitalisasi perusahaan dalam jangka panjang.
- Faktor yang ketiga yakni manfaat yang diperoleh perusahaan dari pembelian aset tersebut. Aset lancar dimiliki untuk keperluan pembayaran jangka pendek yang sewaktu-waktu dapat dicairkan atau digunakan. Sedangkan aset tidak lancar dapat digunakan sebagai jaminan saat melakukan pinjaman pada kreditur.