Apa itu Perang Dagang dan Bagaimana Dampaknya Terhadap Perekonomian Kawasan
Apa itu perang dagang? Umumnya, perang dagang melibatkan penerapan kebijakan seperti peningkatan tarif impor, pembatasan jumlah barang yang diimpor, serta hambatan terhadap arus investasi.
Perang dagang umumnya dimulai saat salah satu negara mengambil langkah untuk melindungi sektor industrinya dari tekanan kompetisi asing yang dianggap tidak adil. Ini karena kekhawatiran terhadap dominasi produk luar negeri yang dapat melemahkan daya saing industri domestik.
Untuk menjaga kestabilan industri nasional, negara tersebut akan membatasi impor dan mendorong ekspor, misalnya dengan mengenakan tarif atau menetapkan batas kuota terhadap produk impor.
Apa itu Perang Dagang?
Apa itu perang dagang? Perang dagang adalah ketegangan di bidang ekonomi yang muncul antara dua negara yang sebelumnya memiliki hubungan kerja sama dalam bidang perdagangan.
Bentuk perang dapat terjadi dalam sektor ekonomi, khususnya saat suatu negara berusaha menjaga kestabilan ekonominya dari pengaruh eksternal. Dalam kamus ekonomi, perang dagang merupakan bentuk pertikaian ekonomi di mana negara yang terlibat memberlakukan kebijakan pembatasan impor.
Pembatasan bisa meliputi peningkatan tarif bea masuk, pelarangan terhadap jenis barang tertentu, penerapan standar masuk yang ketat, keharusan pengujian ulang produk yang telah masuk, hingga persyaratan sertifikasi tambahan dan lain-lain.
Tujuan utama dari perang dagang adalah untuk merugikan aktivitas perdagangan negara lawan, sehingga bisa memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Contoh nyata dari perang dagang adalah kebijakan Presiden Donald Trump pada hari Rabu, 2 April 2025, yang mengumumkan penerapan tarif dasar minimal 10 persen untuk hampir seluruh barang impor ke Amerika Serikat.
Dua hari setelahnya, Komite Tarif dari Dewan Negara Tiongkok membalas dengan memberlakukan tarif yang setara, yakni sebesar 34%, terhadap produk-produk yang diimpor dari Amerika Serikat. Pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa kebijakan ini didasarkan pada Undang-Undang Tarif, Kepabeanan dan Perdagangan Luar Negeri, serta prinsip hukum internasional akan mulai berlaku pada Kamis, 10 April 2025.
Apa saja Dampak Perang Dagang Terhadap Perekonomian Kawasan?
Perang dagang merupakan perseteruan dalam bidang ekonomi yang terjadi ketika dua negara menerapkan kebijakan proteksionis, seperti bea masuk atau batasan kuota impor. Berikut dampak perang dagang terhadap perekonomian kawasan:
1. Kenaikan Harga Barang Impor
Dampak perang dagang dapat menaikkan biaya barang impor. Meski hanya sebagian kecil komponen produk yang diproduksi di Amerika dan digunakan sebagai bahan baku di negara lain, harganya bisa ikut melonjak. Kenaikan ini berisiko mendorong laju inflasi.
2. Perubahan Jalur Rantai Pasok Global
Negara-negara ASEAN juga bisa terdampak oleh konflik dagang ini. Perusahaan yang terkena imbas akan mengubah strategi produksinya, misalnya dengan memindahkan fasilitas produksi dari Tiongkok ke negara lain untuk menghindari beban tarif. Perubahan ini, bisa membuka peluang baru bagi negara ASEAN, menghadirkan tantangan dalam hal kesiapan infrastruktur dan kebijakan ekonomi.
3. Tingkat Ketidakpastian Ekonomi Meningkat
Konflik dagang antara negara besar berdampak pada meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, termasuk terhadap perekonomian Indonesia. Salah satu dampaknya fluktuasi nilai tukar rupiah yang sulit dikendalikan oleh pemerintah maupun Bank Indonesia karena terbatasnya instrumen penanganan yang tersedia.
4. Menurunnya Volume Perdagangan Dunia
Pengenaan tarif yang tinggi menyebabkan barang impor menjadi mahal, pada akhirnya menurunkan intensitas perdagangan antarnegara. Bagi negara-negara yang menggantungkan perekonomian pada ekspor, seperti beberapa negara ASEAN.
5. Meningkatnya Ketegangan Geopolitik
Menurut informasi dari Uma.ac.id, perang dagang kerap memperkeruh hubungan antarnegara besar. Situasi ini, bisa mengganggu kestabilan politik regional dan kerja sama ekonomi antarnegara. Penyelesaian konflik perdagangan memerlukan diplomasi yang rumit dan sering kali memakan waktu lama.
Dapat disimpulkan apa itu perang dagang adalah konflik ekonomi antarnegara yang muncul akibat penerapan kebijakan proteksionis, seperti tarif dan pembatasan impor, yang saling dibalas antar pihak. Konflik ini, tidak hanya berdampak pada naiknya harga barang impor dan inflasi, tetapi juga menciptakan ketidakpastian ekonomi global, mengubah rantai pasok internasional, menurunkan volume perdagangan dan memperburuk hubungan geopolitik.

