Profil Tri Rismaharini, dari Awal Karir hingga Menjadi Menteri Sosial
Bagi masyarakat Kota Surabaya, Jawa Timur, sosok Tri Rismaharini mungkin sudah tidak asing lagi. Wanita yang masih menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) ini, pernah menjadi Wali Kota Surabaya selama dua periode.
Profil dan sosok Tri Rismaharini dikenal publik sebagai pemimpin yang punya ciri khas. Ini terlihat ketika dia menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Baik dari kebijakan maupun tindakannya pastinya akan selalu menjadi sorotan.
Lalu, bagaimana perjalanan karier Tri Rismaharini sampai menjadi Mensos? Simak profil lengkapnya berikut ini.
Latar Belakang dan Riwayat Pendidikan Tri Rismaharini
Dikutip dari situs Gramedia.com, Tri Rismaharini dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 November 1961. Dia merupakan anak ketiga dari pasangan suami-istri Muhammad Chuzaini dan Siti Mudjiatun. Wanita yang akrab disapa Risma ini menghabiskan masa kecilnya di Kediri. Namun, karena satu dan lain hal ia beserta keluarganya akhirnya pindah ke Surabaya.
Profil Tri Rismaharini khususnya dalam riwayat pendidikannya terbilang bagus. Sebab, Risma diketahui menerima gelar kehormatan yaitu Doktor Honoris Causa dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada tahun 2015.
Seperti masyarakat pada umumnya, Risma belajar dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan masuk ke perguruan tinggi.
Dilansir dari Surabaya.go.id, Risma menempuh pendidikan pertamanya di SD Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973. Setelah bersekolah di tempat tersebut, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 10 Surabaya. Di tahun 1976, Risma dinyatakan lulus.
Usai bersekolah di SMP Negeri 10 Surabaya, Risma melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 5 Surabaya. Ia lulus pada tahun 1980.
Sebagian masyarakat mungkin tidak tahu, kalau semasa kuliah Risma mengambil jurusan Arsitektur di ITS Surabaya. Pada tahun 1987, Risma berhasil lulus dan meraih gelar sarjananya (S1).
Setelah mendapatkan gelar S1 Arsitektur, Risma memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya dengan mengambil S2 Manajemen Pembangunan Kota di ITS Surabaya.
Masih menukil dari Gramedia.com, Risma sempat berkeinginan untuk menjadi dosen di kampus atau almamaternya setelah menunaikan kewajibannya sebagai wali kota Surabaya. Hal itu diungkapkan dalam acara ITS EXPO pada bulan April 2014.
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2015 Risma mendapat Gelar Kehormatan dari ITS di bidang Manajemen Pembangunan Kota pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan juga Perencanaan.
Perjalanan Karier dan Profil Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial
Sebelum memulai karier politiknya, Tri Rismaharini atau Risma sudah terlebih dahulu meniti karier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Surabaya sejak tahun 1997. Risma pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota (BAPPEKO) Surabaya.
Profil Tri Rismaharini sebagai kepala daerah dimulai ketika ia berhasil menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Risma mulai menjabat sejak tanggal 28 September 2010.
Selama menjadi wali kota Surabaya, Risma dianggap berhasil mengubah wajah daerah tersebut ke arah yang lebih baik. Risma bahkan pernah mengambil keputusan yang cukup berani, yaitu melakukan pembongkaran Lokalisasi Gang Dolly yang sudah tersohor.
Beragam penghargaan dan prestasi diraih Risma selama menjabat sebagai kepala daerah. Selama masa kepemimpinannya, Kota Surabaya berhasil mendapatkan penghargaan Adipura untuk kota metropolitan berturut-turut pada tahun 2011-2014.
Risma dinilai mempunyai andil besar dalam menata Kota Surabaya menjadi kawasan metropolitan yang rapi. Meskipun sebenarnya masih ada sejumlah persoalan yang harus diselesaikan karena memerlukan waktu tidak sebentar.
Adapun beberapa keberhasilan Risma yang merubah wajah Surabaya jadi lebih baik seperti memugar Taman Bungkul dengan konsep all-in-one entertainment park, serta taman-taman lainnya. Tempat tersebut kemudian dimanfaatkan warga untuk beraktivitas dan bersantai.
Berkat usahanya dalam memperbaiki fasilitas publik bagi masyarakat Surabaya, pada tahun 2014 Risma masuk ke dalam daftar wali kota terbaik versi Citymayors.com.
Setelah menjabat sebagai wali kota Surabaya selama dua periode, Risma akhirnya ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Mensos. Risma menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi. Dia dilantik presiden pada tanggal 23 Desember 2020.
Meski jabatannya sebagai Mensos masih terbilang baru, Risma dianggap memiliki kinerja yang cukup baik. Mengutip dari Katadata.co.id, berdasarkan hasil survei Indikator menunjukkan bahwa Risma dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai paling berkinerja baik.
Profil Tri Rismaharini memang menarik untuk diikuti. Terlepas dari skandal dan isu-isu miring yang melekat pada dirinya, Risma dinilai sebagai salah satu pejabat publik yang cukup berhasil. Khususnya saat dia menjadi wali kota Surabaya.
Jumlah Kekayaan Tri Rismaharini
Sebagai salah satu pejabat publik, nama Tri Rismaharini pastinya selalu mendapat sorotan dari masyarakat. Terutama yang berkaitan dengan kekayaannya.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), total harta kekayaan Risma yang terakhir kali dilaporkan pada 25 Maret 2022 untuk periodik 2021 mencapai Rp. 15.379.230.156. Sumber kekayaannya didominasi oleh aset properti berupa tanah dan bangunan.
Adapun aset tanah dan bangunan milik Risma antara lain sebagai berikut:
- Tanah dan bangunan seluas 112 m2/90 m2 di Kota Surabaya, hasil sendiri Rp. 1.500.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 90 m2/50 m2 di Kota Surabaya, hasil sendiri Rp. 439.120.000.
- Tanah dan bangunan seluas 135 m2/133 m2 di Kota Surabaya, hasil sendiri Rp. 1.815.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 264 m2/338 m2 di Kota Surabaya, hasil sendiri Rp. 4.890.490.000.
- Tanah dan bangunan seluas 122 m2/144 m2 di Kota Surabaya, hasil sendiri Rp. 2.288.000.000.
- Tanah dan Bangunan Seluas 144 m2/184 m2 di Kota Surabaya, hasil sendiri Rp. 2.280.300.000.
Aset di atas belum dihitung dengan alat transportasi milik Risma. Kendati begitu, sumber kekayaan milik Risma ini memang didominasi oleh aset tanah dan bangunan.
Itu tadi ulasan tentang profil Tri Rismaharini yang perlu diketahui.