Gesits, Motor Listrik Andalan Produksi Wijaya Karya

Reza Pahlevi
2 Desember 2022, 18:29
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi (kiri) mengendarai sepeda motor listrik merk GESITS saat peluncuran di MTQ Square, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (27/2/2021). PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) meluncurkan sepeda motor listrik berbasis baterai buat
ANTARA FOTO/Jojon/rwa.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi (kiri) mengendarai sepeda motor listrik merk GESITS saat peluncuran di MTQ Square, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (27/2/2021).

Untuk produksinya, Gesits bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika. Gesits dan Wika membentuk perusahaan patungan bernama PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) untuk produksi ini.

Wika memiliki pabrik dengan kapasitas produksi sebanyak 50 ribu unit per tahun. Kapasitas produksi bahkan bisa meningkat jadi 100 ribu unit per tahun.

Meski begitu, produksi Gesits tidak sebesar itu. Ini karena permintaannya yang masih harus bersaing dengan motor berbahan bakar bensin yang lebih murah dan infrastrukturnya lebih mendukung. Pada 2021, Gesits tercatat baru menjual 4.000 unit motor sejak pertama kali rilis di pasaran.

Diakuisisi Wika

Berawal dari rekanan produksi, Wika akhirnya menjadi pemilik sepenuhnya Gesits. Akuisisi ini dilakukan dengan membeli saham Gesits dalam WIMA yang sebelumnya adalah perusahaan patungan antara Wika dan Gesits.

Akuisisi ini dilakukan pada September 2021 lalu. Meski begitu, motor listrik yang dijual pasca akuisisi tetap sama dengan motor yang dijual sebelumnya.

Gesits baru memiliki 1 varian yang mengandalkan motor listrik bertenaga 6,7 daya kuda (dk) dari baterai berkapasitas 1.396 watt. Pengisian baterai ini dapat dilakukan dengan pengisian cepat 3-4 jam atau pengisian normal 4-5 jam.

Jalan selanjutnya bagi Gesits adalah ikut mengembangkan transisi motor listrik dan infrastrukturnya. Langkah pertama cita-cita ini adalah kerja sama Gesits dengan Electrum, perusahaan patungan antara Gojek, TBS Energi Utama, dan Pertamina.

Kerja sama ini membuat Gesits juga mendapat akses stasiun penggantian baterai di Pertamina. Saat ini, Pertamina sudah memiliki 7 stasiun penukaran baterai di Jakarta. Penukaran baterai ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan pengisian baterai biasa.

Teknologi stasiun penggantian baterai ini menggunakan teknologi dari perusahaan asal Taiwan, Gogoro. Di Taiwan, Gogoro sudah mengoperasikan 2.240 lokasi penggantian baterai dengan penggantian baterai hingga 340 ribu tiap harinya.

Halaman:
Reporter: Reza Pahlevi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...