Antara Bisnis dan Politik, Rekam Jejak Sandiaga Jelang Pilpres 2024
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan akan mendukung pencalonan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Petinggi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prasetyo Hadi mengatakan Sandiaga sebagai anggota partai itu tetap solid dalam mendukung Prabowo.
Konfirmasi tersebut muncul dari pertemuan antara Prabowo dan Sandiaga, serta pengurus partai lainnya. Pertemuan ini merupakan respons terhadap isu pencalonan Sandiaga dalam pemilihan 2024 dengan dukungan partai lain.
Menjelang pertemuan tersebut, sinyal partisipasi Sandiaga untuk maju ke Pilpres 2024 menguat seiring dengan kehadirannya dalam acara Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Petinggi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bahkan mengatakan bahwa dia mendengar kabar dari PPP terkait rencana Sandiaga untuk berpaling ke partai berlogo ka’bah itu.
(Baca: Temui Prabowo, Sandiaga Uno Blak-blakan Soal Dukungan Capres)
Partisipasi dalam Pilpres 2024 akan menandai kembalinya Sandiaga ke dalam kontestasi politik tersebut. Pada Pilpres 2019, pria kelahiran Pekanbaru, Riau, ini maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo. Pasangan itu akhirnya kalah dengan pangsa suara 44,5%.
Jauh sebelum maju ke Pilpres 2019, Sandiaga memulai kariernya di sektor jasa keuangan. Pria 53 tahun itu pertama-tama bekerja di Bank Summa, yang merupakan bagian dari perusahaan induk dari pebisnis Edward Soeryadjaya pada 1990.
Karier di Bank Summa tidak berlangsung lama. Pada 1993, Sandiaga bergabung sebagai manajer investasi ke perusahaan jasa keuangan asal Singapura Seapower Asia Investment. Hanya dua tahun berselang, pria dengan gelar master dalam administrasi bisnis ini pindah ke NTI Resources di Kanada menjadi wakil presiden eksekutif. Ini merupakan perusahaan energi.
Karier Sandiaga mencapai titik balik pada 1998. Sandiaga kehilangan pekerjaannya di NTI Resources seiring dengan kebankrutan perusahaan tersebut. Sandiaga dan pebisnis Rosan Roeslani akhirnya mendirikan perusahaan penasihat keuangan PT Recapital Advisors pada 1997.
(Baca: Gerindra Tanggapi Keinginan Sandiaga Uno Gabung PPP, Demi Pilpres?)
Pada 1997, Sandiaga dan pebisnis Edwin Soeryadjaya juga mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya. Perusahaan berkode saham SRTG itu menulis bahwa “di kala para investor cenderung menghindari krisis, pendiri Saratoga tergerak untuk mendukung negara mereka di masa sulit ini, sekaligus melihat peluang untuk berinvestasi di perekonomian yang lambat laun pasti pulih.”
Sandiaga mulai bergeser ke politik dari bisnis secara penuh pada 2015. Dia meninggalkan posisinya sebagai Direktur Utama Saratoga Investama Sedaya dan bergabung ke Partai Gerindra sebagai anggota dewan pembina.
Bergabung dengan Partai Gerindra memungkinkan Sandiaga untuk maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017. Dia maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan, yang merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasangan calon Anies-Sandiaga ini memenangkan 57,96% pangsa suara di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017. Mereka berhasil mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Namun, Sandiaga meninggalkan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta sebelum masa jabatannya selesai, yang seharusnya jatuh pada Oktober 2022. Ini karena dia berpartisipasi dalam Pilpres 2019.
Sandiaga kembali memperoleh jabatan publik ketika dia dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Desember 2020. Sandiaga menggantikan Wishnutama, yang merupakan mantan perusahaan jaringan televisi swasta PT Net Mediatama Televisi (Net).
Rekam jejak Sandiaga telah bermuara ke popularitas Sandiaga terkait Pilpres 2024, terutama sebagai calon wakil presiden. Lembaga riset Indikator Politik melaporkan bahwa Sandiaga memperoleh 13% pangsa suara dalam jajak pendapat calon wakil presiden untuk Pilpres mendatang. Ini berdasarkan survei terhadap 1.220 responden antara 1 dan 6 Desember 2022.
Sandiaga dengan demikian hanya kalah dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang memperoleh 21,6% pangsa suara.
Sebelumnya, Sandiaga telah menyatakan kesiapannya untuk maju ke Pilpres 2024. Jika ada partai politik yang ingin mengusungnya, dia akan berkonsultasi dengan Prabowo. Namun, keputusan ini ada di partai politik, katanya.