Profil Hasto Kristiyanto, Juru Bicara PDIP Soal Piala Dunia FIFA U20
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya menyesalkan pemindahan lokasi Piala Dunia FIFA U20. Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah memindahkan lokasi turnamen sepak bola pemuda tersebut dari Indonesia.
Awalnya, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah turnamen dua tahunan tersebut antara 20 Mei dan 11 Juni 2023. Pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah terjadi menyusul penolakan kehadiran tim nasional Israel.
Penolakan ini datang dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Keduanya adalah kader PDIP. “Kami telah melakukan komunikasi dengan pemerintah tentang sikap PDIP dan potensi kerentanan politik dan sosial jika Israel tetap bertanding di Indonesia sejak Agustus 2022,” tulis Hasto dalam pernyataan tertulis pada Kamis (30/3).
Profil Hasto Kristiyanto
Hasto sering bertindak sebagai juru bicara PDIP dalam beragam isu, termasuk calon presiden yang akan diusung untuk Pemilihan Presiden alias Pilpres 2024. Pria kelahiran Yogyakarta ini juga terlihat sering mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam berbagai acara.
Seperti politisi lainnya, Hasto memulai karier di sektor swasta. Setelah menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada, ia bekerja di perusahaan konstruksi pelat merah PT Rekayasa Industri atau Rekin.
Ia berminat untuk terjun ke dalam politik sejak duduk di bangku kuliah. Pada 1999, Hasto bergabung ke PDIP dengan tugas menulis notula rapat. Ia masuk ke partai banteng ketika partai itu sedang melesat.
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1999, partai yang dipimpin Megawati ini mampu memperoleh 33,7% pangsa suara meskipun pendatang baru. Karier politik Hasto memasuki babak baru pada 2004.
Ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Pemilu 2004. Ia mewakili Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek di Jawa Timur.
Sejalan dengan latar belakangnya, Hasto duduk di Komisi VI yang mengawasi isu-isu terkait badan usaha milik negara, koperasi, usaha kecil, dan investasi. Ia hanya menjabat selama satu periode hingga 2009.
Posisi Harto Kristiyanto di PDIP
Hasto lalu menghabiskan sebagian besar kariernya di partai. Pada 2010, ia mulai menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal. Posisi ini memungkinkan ia memainkan peran penting dalam kampanye yang memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Pada 2014, Hasto memperoleh promosi dengan menjadi pelaksana tugas sekjen. Ia menggantikan Tjahjo Kumolo, yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri untuk periode 2014–2019.
Kongres PDIP pada 2015 kemudian mengamanahkan Hasto untuk menjadi sekjen. Ia kemudian mempertahankan jabatan ini dengan amanah baru dari kongres partai pada 2019. Dengan demikian, ia menjadi orang pertama yang mengemban jabatan ini selama dua periode.