Donald Trump, Eks Presiden AS yang Didakwa Pidana

Image title
4 April 2023, 14:06
Carlos Barria Presiden AS Donald Trump menandatangani plakat yang ditempatkan di dinding perbata AS-Meksiko t kunjungannya di Alamo, Texas, AS, Sela(12/1/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/WSJ/sa.
Carlos Barria Presiden AS Donald Trump menandatangani plakat yang ditempatkan di dinding perbata AS-Meksiko t kunjungannya di Alamo, Texas, AS, Sela(12/1/2021).

Eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerahkan diri ke Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, New York City, pada Selasa (4/4) ini. Trump akan menghadapi lebih dari 30 dakwaan dari dewan juri Manhattan yang terkait dengan penipuan bisnis dan terancam menghadapi tuntutan pidana.

Sebelumnya, pada Jumat (31/3) lalu, Jaksa Alvin Bragg mengumumkan ihwal rencana penyerahan diri Trump melalui twitter @ManhattanDA. Pernyataan itu berbunyi, "Kami telah menghubungi pengacara Mr.Trump untuk mengkoordinasikan penyerahannya ke Kantor Kejaksaan Manhattan untuk (menghadapi) dakwaan yang masih dirahasiakan. Panduan akan diberikan lebih lanjut ketika tanggal dakwaan telah ditetapkan."

Hingga saat ini, kantor kejaksaan untuk wilayah New York itu belum mempublikasikan secara resmi ihwal dakwaan yang diarahkan ke mantan orang nomor satu Amerika Serikat itu. Jaksa Alvin dalam beberapa wawancara media mengatakan kemungkinan untuk menuntut Trump secara pidana atas penyelewengan yang dilakukan perusahaannya.

USA-ELECTION/TRUMP
USA-ELECTION/TRUMP (ANTARA FOTO/REUTERS/Gaelen Morse/foc/sad.)
 


Mereka yang Mengungkap Kejahatan Bisnis Trump

Sejak beberapa tahun lalu, Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan sangat serius menginvestigasi kejahatan pajak yang dilakukan oleh Trump Organization. Pada (7/4/2022) kantor kejaksaan itu mengeluarkan rilis resmi yang menyatakan investigasi terhadap Trump Organization tengah berlangsung yang dipimpin oleh Kepala Divisi Investigasi Susan Hoffinger.

Dalam pernyataan resmi tersebut, Jaksa Alvin Bragg memaparkan berbagai pengalaman Susan Hoffinger dalam mengawal dan menginvestigasi berbagai kasus sebagai asisten jaksa di New York. "Sebagai jaksa negara bagian dan jaksa federal di Distrik Selatan New York, saya berhasil mengawal kasus yang melibatkan pencucian uang, penyuapan, perusakan barang bukti dan saksi, penipuan hipotek, dan berbagai pelanggaran," kata dia.

Ia menyebutkan pula rekam jejaknya yang pernah menuntut dua wali kota, seorang anggota dewan kota, seorang agen FBI, mantan pimpinan senat, seorang jaksa wilayah, dan seorang eksekutif bisnis. Dengan rekam jejaknya itu, ia memberikan jaminan pantang mundur dalam menyelesaikan perkara yang melibatkan Trump. "Saya mengikuti ke mana pun fakta membawa saya."

Bragg menjabarkan kerahasiaan penyelidikan yang dilakukan atas organisasi Trump sebagai sebuah mandat agar tidak mempengaruhi jalannya investigasi itu sendiri. "Saya berjanji kelak akan menyatakan secara terbuka kesimpulan dari penyelidikan-apakah kami akan menyelesaikannya tanpa mengajukan tuntutan atau melanjutkannya dengan dakwaan," kata dia.

Desember lalu, Bragg menunjukkan keseriusannya dengan melibatkan mantan pejabat senior Departemen Kehakiman, Matthew Colangelo, yang pernah menangani perkara bisnis Donald J. Trump dan keluarganya. Sementara itu, Susan Hoffinger memutar kemudinya untuk fokus pada penyuapan yang diduga dilakukan Trump kepada seorang bintang porno, Stormy Daniels dan model Karen McDougal.

Trump diduga membayar sejumlah US$130 ribu sebagai uang tutup mulut atas skandal seksual Trump selama kampanye 2016 silam, namun mencatatkannya sebagai biaya hukum untuk pengacaranya saat itu, Michael Cohen. Cohen sebelumnya telah mengaku bersalah atas kejahatan federal, termasuk melanggar undang-undang keuangan kampanye dalam memfasilitasi pembayaran Daniels.

 


Investigasi Berujung Denda US$1,6 juta dan Penjara

Pada Januari lalu, penyelidikan atas perusahaan Trump itu berbuah pada denda sebesar US$1,6 juta. Hakim menyetujui untuk mendenda Trump Corp. sebesar US$810 ribu dan Trump Payroll sebesar US$800 ribu. Kedua perusahaan itu adalah anak usaha dari Trump Organization.

Trump Organization didakwa melakukan penyelewengan pajak penghasilan pribadi hingga pemalsuan catatan bisnis. Total ada 17 kejahatan pajak yang dialamatkan ke perusahaan tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...