Profil Provinsi Lampung, Banjir Kritik Karena Tidak 'Maju-Maju'
Struktur ekonomi Lampung mirip dengan nasional. Lebih dari seperempat PDRB-nya berasal dari sektor pertanian, 18,5% dari sektor manufaktur, dan 13,2% dari perdagangan. Sektor jasa seperti informasi dan komunikasi dan keuangan belum memainkan peran utama dalam pembangunan.
Pola tersebut juga terlihat dalam distribusi tenaga kerja di Lampung. Menurut BPS, kira-kira 43% pekerjanya bekerja di sektor pertanian, 19,74% di sektor perdagangan, dan 9,34% di sektor manufaktur.
Indeks Pembangunan Manusia Lampung
Dari segi pembangunan manusia, Lampung baru saja masuk ke dalam kategori “tinggi” pada 2022. Menurut BPS, indeks pembangunan manusia provinsi tersebut naik 0,79% ke 70,45 pada 2022 dari tahun sebelumnya. Namun, IPM ini masih yang terendah ke-11 di antara provinsi-provinsi lainnya.
Porsi penduduk miskin di Lampung masih relatif besar, seperti yang terefleksikan dalam tingkat kemiskinan dua digitnya. Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin di provinsi tersebut mencapai 11,44% pada September 2022.
Provinsi itu sebetulnya mencatat tingkat pengangguran yang relatif rendah. Angkanya di 4,52% pada Agustus 2022.
Dari segi pariwisata, Lampung dikenal karena Taman Nasional Way Kambas di Kabupaten Lampung Timur. Berdiri pada 1985, taman nasional dengan luas 1.300 kilometer persegi ini berperan sebagai lokasi perlindungan gajah.