Kiprah Sewindu Startup Cakap, Selangkah Lagi Menuju Status Unicorn

Amelia Yesidora
14 April 2023, 15:34
Startup Cakap
Cakap
Startup Cakap.

Ide ini muncul kala Tomy Yunus sedang menimba ilmu di Beijing, Cina pada 2009. Sebelum bisa menjadi mahasiswa Renmin University of China, ia menghabiskan waktu setahun untuk belajar bahasa Mandarin. Di sini jugalah ia bertemu dengan co-founder Cakap, Yohan Limerta.

Dalam penuturan pada Disrupto, Tomy bercerita pembelajaran bahasa asing pada masa itu masih belum semarak seperti saat ini. Hanya butuh waktu sebulan belajar secara efektif dan efisien, Tomy dan Yohan sudah bisa bercakap dalam bahasa Mandarin untuk keperluan sehari-hari.

“Saya bahkan berkesempatan mendapat beasiswa di universitas ternama di Beijing dan bekerja di perusahaan besar di sana karena memiliki kemampuan berbahasa asing. Akhirnya saya menyadari bahwa satu kemampuan tambahan saja bisa mengubah hidup,” cerita Tomy pada Disrupto (29/9). 

Pengalaman ini memantapkan Tomy untuk membangun startup SquLine, cikal bakal Cakap. Awalnya memang hanya dua bahasa yang ditawarkan perusahaan rintisan ini, yakni bahas Inggris dan Mandarin. 

Akhirnya startup ini berganti nama menjadi Cakap pada 2019 hingga sekarang. Pembelajaran bahasa pun makin luas, dari bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan juga Indonesia. Selain belajar bahasa, Cakap kini menambah dua pilar baru, yakni upskill dan kelas korporasi. 

Di kelas upskill, Cakap menawarkan kursus di bidang bisnis, keuangan, teknologi informasi, karier dan pengembangan diri, hingga pemasaran. Kelas di pilar korporasi lebih luas, mulai dari perhotelan, sales, hingga cybersecurity. Beberapa kelas di pilar korporasi ini bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian Indonesia. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...