Wisata Kapal Selam ke Titanic, Laris Manis Meski Berbahaya
Fasilitas Keamanan yang Buruk
Kapal selam Titan tidak dilengkapi GPS bwah air, begitu juga dengan radio. Satu-satunya cara berkomunikasi dengan kapal tersebut adalah dengan berkirim pesan singkat dengan kapal pendukung. Dalam kasus ini adalah kapal Polar Prince.
Setelah diluncurkan dari kapal inti, empat pendorong elektrik kapal selam membantu Titan meluncur hingga kecepatan sekitar 4 km per jam.
“Ketika kapal pendukungnya berada tepat di atas kapal selam, mereka bisa saling berkirim SMS," terang koresponden CBS, David Pogue yang pernah menjajal ekspedisi Titan pada 2022.
Pada ekspedisi Pogue, komunikasi dengan kapal penyangga sempat terputus. Kapal selam ini sempat hilang di laut selama lebih dari dua jam sebelum akhirnya komunikasi pulih.
Titan juga tidak dilengkapi alat penyelamat personal untuk para awak. Sebelum memulai penyelaman, tim pendukung akan mengunci pilot dan para penumpang dengan menutup palka dari luar, lalu menyegelnya dengan 17 baut. Kunci ini tak bisa dibuka dari dalam.
Titan Kapal Selam yang Tidak Tersertifikasi
Laman resmi OceanGate mengatakan Titan merupakan kapal percobaan. Melalui siaran pers pada 2019, mereka menjelaskan bahwa sertifikasi independen hanya akan memperlambat inovasi mereka.
"Membawa entitas luar untuk setiap inovasi serupa kutukan bagi inovasi yang cepat,” tulis perusahaan.
Ketika Pogue ikut dalam penyelaman, ia harus menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa kapal selam itu belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas mana pun, dan dapat mengakibatkan cedera fisik, kecacatan, trauma emosional, atau kematian.
Pada 2018 para ahli kapal selam prihatin atas pendekatan OceanGate saat membangun Titan. Mereka juga memperingatkan potensi bencana dari desain Titan. New York Times mengungkap Marine Technology Society mengatakan OceanGate telah membuat klaim "menyesatkan" terkait desain yang melebihi standar keamanan industri.