Profil Shin Tae-yong yang Sukses Pimpin Garuda Muda di Piala Asia U-23

Image title
22 April 2024, 19:14
Shin Tae-yong
ANTARA FOTO/HO-PSSI/mrh/wpa.
Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong memberi arahan kepada pemainnya saat melawan Timnas Yordania U-23 pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu (21/4/2024).
Button AI Summarize

Skuad Garuda Muda menorehkan sejarah dengan maju ke babak delapan besar Piala Asia U-23. Tim asuhan Shin Tae-yong tersebut, melaju ke babak delapan besar usai menaklukkan Yordania dengan skor 4-1.

Pada penampilan perdana di Piala Asia U-23 ini, Indonesia berada di posisi kedua Grup A, dengan mengumpulkan poin enam, dari dua kemenangan dan satu kalah. Pada babak delapan besar, Indonesia akan melawan posisi pertama Grup B, yakni Jepang atau Korea Selatan, yang akan dilangsungkan Jumat (26/4) pukul 00.30 WIB.

Sejak ditangani oleh Shin Tae-yong, timnas Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan, terutama dalam hal skema permainan, dimana kini skuad Garuda mampu menyuguhkan permainan menarik, dengan pola Tiki-Taka.

Pria asal Korsel ini, menjadi orang pertama yang melatih timnas di berbagai tingkatan, mulai U-19, U-20, U-23 dan timnas senior. Sejak dilatih oleh Shin Tae-yong, peringkat Indonesia di FIFA terus menanjak, dari peringkat 173 pada 2020 menjadi 134 pada 2024.

Profil Shin Tae-yong

Timnas Indonesia menang melawan Vietnam
Shin Tae-yong (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.)

Shin Tae-yong menjadi salah satu sosok yang banyak diperbincangkan saat ini. Berkat tangan dingin-nya, timnas Indonesia menjelma menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Asia.

Di level senior, Shin Tae-yong berhasil memimpin timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020. Kemudian, ia juga berhasil membawa Indonesia ke ke Piala Asia 2023 setelah absen selama 16 tahun dan lolos ke babak 16 besar. Sayangnya, perjuangan skuad Garuda saat itu harus terhenti setelah dikandaskan Australia.

Sementara, di level junior, ia berhasil membawa timnas Indonesia U-20 ke Piala Asia U-20 tahun lalu yang diselenggarakan di Uzbekistan. Kemudian, ia juga membawa timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia U-23 di Qatar untuk pertama kalinya, dan langsung melesat ke babak delapan besar atau perempat final.

Shin Tae-yong bukan orang yang baru di kancah sepak bola. Pria kelahiran Yeongdeok, Korea Selatan, berusia 53 tahun ini, merupakan salah satu pemain andalan Korsel di era 1990-an.

Karier Pemain Shin Tae-yong

Sebelum berkarier sebagai pemain profesional, nama Shin Tae-yong sudah dikenal di level nasional sejak ia menempuh pendidikan tingkat menengah di Daegu Technical High School. Dilansir K-League, di tahun terakhirnya, ia membentuk klub sepak bola di sekolahnya dari nol dan langsung juara, serta mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik.

Shin Tae-yong juga menorehkan prestasi semasa bermain di level universitas. Ia berhasil membawa Yeungnam University sebagai juara nasional di tahun terakhirnya, serta tercatat sebagai pencetak gol terbanyak.

Usai lulus dari Yeungnam University pada 1992, ia direkrut oleh Seongnam Ilhwa Chunma (kini Seongnam FC) dan menghabiskan sebagian besar kariernya di klub ini. Selama 12 tahun berkarier sebagai pemain profesional, ia bermain sebagai gelandang menyerang dan mendapat julukan "Rubah", karena kemahiran dribbling, serta kecerdikannya.

Selama berkarier sebagai pemain di Seongnam, ia melakoni 401 pertandingan, baik di liga Korea Selatan atau K-League, dan Korea League Cup. Ia tergolong produktif sebagai gelandang menyerang, dengan torehan 98 gol dan 68 assist.

Shin Tae-yong menjadi pemain andalan Seongnam ketika memenangkan K-League selama tiga tahun berturut-turut, dari 1993 hingga 1995. Pada 1995, ia bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik (most valuable player/MVP) K-League, serta membawa klubnya juara di Asian Club Championship, cikal bakal Liga Champion Asia atau AFC Champions League.

Perjalanan Seongnam Ilhwa Chunma di penghujung dekade 1990-an sedikit tersendat, karena Shin Tae-yong beberapa kali diterpa cidera lutut. Namun, pada awal dekade 2000-an, ia berhasil membawa klubnya kembali juara selama tiga tahun berturut-turut, yakni dari 2001 hingga 2003.

Di musim terakhirnya bersama Seongnam Ilhwa Chunma, yakni pada 2004, Shin Tae-yong hanya bermain sebanyak 20 kali dan menyumbang empat gol.

Ia kemudian bergabung dengan Queensland Roar pada 2005 di Liga Australia (A-League). Sayangnya, karena cidera lutut yang berkepanjangan, ia terpaksa harus pensiun di usia 35 tahun dan hanya satu kali tampil tanpa mencetak gol.

Di tingkat nasional, Shin Tae-yong tercatat memperkuat timnas Korea Selatan sebanyak 23 kali dan melesakkan tiga gol. Sama seperti di tingkat klub, di timnas ia menempati posisi gelandang menyerang.

Ia merupakan salah satu pemain yang tampil dalam perhelatan Piala Asia 1996 di bawah asuhan Park Jong-Hwan. Saat itu, ia bahkan sempat berhadapan dengan timnas Indonesia, yang diperkuat sederet pemain jempolan Tanah Air, seperti Hendro Kartiko, Widodo Cahyono Putro, Ronny Wabia, Francis Wewengkang, dan Bima Sakti.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...