OPEC Ragu Permintaan Minyak Bisa Kembali Pulih Pada Tahun Depan
Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC memproyeksi permintaan minyak pada tahun ini jatuh lebih dalam dari perkiraan sebelumnya. Hal itu dipengaruhi pandemi corona yang belum juga hilang hingga saat ini.
Organisasi itu juga menyatakan keraguannya terhadap pemulihan permintaan minyak pada tahun depan. Hal itu menyebabkan OPEC sulit mendorong pergerakan harga minyak.
OPEC memproyeksi permintaan minyak global pada tahun ini akan turun 9,6 juta barel per hari. Sebelumnya, organisasi itu memproyeksi kejatuhan permintaan minyak hanya berkisar 8,95 juta barel per hari.
Harga minyak jatuh seiring terbatasnya perjalanan dan aktivitas bisnis akibat pandemi Covid-19. Beberapa negara sempat melonggarkan karatanina wilayah yang menyebabkan permintaan minyak mulai pulih.
Namun, ketakutan terhadap gelombang baru pandemi corona terus menekan permintaan yang akhirnya mempengaruhi harga minyak. "Perkembangan harga minyak mentah dan produknya pada paruh kedua 2020 dibayangi kekhawatiran gelombang kedua infeksi dan peningkatan indeks saham global," ujar OPEC seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/8).
OPEC juga memproyeksi permintaan global pada 2021 bakal meningkat menjadi 7 juta barel per hari. Tapi proyeksi itu memiliki ketidakpastian yang besar karena beberapa faktor, seperti permintaan perjalanan, bahan bakar yang efisien, dan kompetisi dengan jenis bahan bakar lainnya.
"Permintaan bahan bakar pada 2021 akan menghadapi tekanan untuk kembali ke level 2019," ujar OPEC.
Di sisi lain, pasokan minyak terus meningkat seiring penurunan permintaan. OPEC menyatakan persediaan meningkat pada Juni 2020 hingga 291,2 juta barel di atas rata-rata lima tahun terakhir.
Untuk menghadapi penurunan permintaan, OPEC dan sekutunya yang dikenal dengan OPEC+, setuju memangkas produksi 9,7 juta barel minyak per hari mulai 1 Mei 2020. Sedangkan Amerika Serikat (AS) dan negara lainnya memproduksi minyak lebih sedikit.
Namun, laporan OPEC menyatakan persediaan minyak meningkat sebesar 980.000 barel per hari menjadi 23,17 barel per hari pada Juli 2020. Hal itu terjadi karena Arab Saudi dan negara anggota teluk lainnya mengakhiri pemangkasan produksi pada Juni tahun ini.
OPEC pun memproyeksi pasokan minyak bakal meningkat pada bulan ini seiring dengan berkurangnya pemangkasan produksi dari 9,7 juta barel per hari menjadi 7,7 juta barel per hari mulai 1 Agustus 2020. Sedangkan permintaan minyak mentah secara rata-rata berada di level 23,4 juta barel per hari, lebih rendah 400.000 barel per hari dari proyeksi sebelumnya.