Impor Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia Bulan Depan

Image title
8 Oktober 2020, 09:44
vaksin virus corona, covid-19, gerakan 3M
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz
Ilustrasi, petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Uji Klinik fase ketiga vaksin Covid-19 diharapkan selesai akhir tahun ini.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja menandatangani Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Vaksin Covid-19. Aturan tersebut mengatur pengadaan dan pelaksanaan vaksin virus corona yang rencananya dimulai pada tahun ini. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut pemerintah pusat menargetkan impor vaksin Covid-19 akan tiba pada bulan depan. "Vaksin impor itu fokus untuk tenaga kesehatan," kata Ridwan pada Rabu (8/10) seperti dilansir dari Antara.

Selain vaksin impor, Indonesia tengah mengembangkan vaksin di dalam negeri. Vaksin tersebut masih dalam tahap uji klinik tahap ketiga oleh Biofarma. 

Ridwan merupakan salah satu relawan dalam uji klinik tersebut. Dia pun sudah menjalani tes vaksin hingga tahap kedua.

Menurut dia, jika antibodi dalam diri relawan meningkat, vaksin produksi dalam negeri dinyatakan berhasil. Dengan begitu, vaksin bisa diproduksi secara massal pada Januari 2021. "Keputusannya pada Desember mendatang, berhasil atau tidak," katanya.

Sambil menanti keputusan uji klinik, Ridwan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan pelaksanaan vaksin virus corona di Jabar. Apalagi Pemerintah Pusat telah memilih Kota Bogor sebagai salah satu lokasi pemberian imunisasi vaksin Covid-19 yang dijadwalkan pada awal tahun depan.

Wali Kota Bogor Bima Arya menunjuk Puskesmas Tanah Sareal, di Jalan Kesehatan, Kota Bogor, sebagai lokasi pemberian imunisasi vaksin Covid-19. Tim dari Kementerian Kesehatan telah melaksanakan simulasi uji coba pemberian vaksin di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor, pada Minggu (4/10). 

Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan, memastikan bahwa puskesmas tersebut siap menjadi tempat imunisasi. "Kesiapan tersebut, baik lokasinya, tenaga medis sebagai pelaksananya, maupun sistem alur pada prosesnya pelaksanaannya," katanya.

Kasus Positif Covid-19 di Jabar Turun 28%

Lebih lanjut, Ridwan menyampaikan kasus dalam sepekan terakhir (kurun waktu antara 28 September-4 Oktober) mengalami penurunan sekitar 28 persen dari pekan sebelumnya. Penambahan kasus terkonfirmasi positif masih didominasi wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi).

Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus terkonfirmasi di wilayah Bodebek mencapai 2.154 kasus atau 73 persen dari penambahan kasus di Jabar pada periode yang sama. Selain itu, terdapat 10 desa/kelurahan dengan risiko penularan tertinggi di Jabar. Delapan kelurahan di antaranya berada di Kota Depok.

Halaman:
Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...