Penerima Vaksin Covid-19 Pfizer di Inggris Menderita Alergi

Image title
10 Desember 2020, 12:08
"Bill" William Shakespeare, 81, menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer/BioNTech di Rumah Sakit Universitas, pada awal program imunisasi terbesar sepanjang sejarah Inggris, di Coventry, Inggris, Selasa (8/12/2020). Inggris menjadi negara pertama
ANTARA FOTO/REUTERS/Jacob King/Pool /WSJ/dj
"Bill" William Shakespeare, 81, menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer/BioNTech di Rumah Sakit Universitas, di Coventry, Inggris, Selasa (8/12/2020). Dua warga Inggris alami reaksi parah setelah menerima vaksin Covid-19 Pfizer.

Regulator obat-obatan di Inggris mengimbau masyarakat yang memiliki riwayat alergi tidak menerima vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech. Itu lantaran dua orang mengalami reaksi parah setelah menerima vaksin Covid-19 tersebut.

Regulator Inggris mengatakan ada dua laporan anafilaksis atau reaksi alergi yang parah, dan satu laporan kemungkinan reaksi alergi. American Academy of Allergy, Asthma & Immunology mengatakan anafilaksis dapat menyebabkan tenggorokan bengkak, kesulitan bernapas, dan kesulitan menelan.

Advertisement

Sedangkan Layanan Kesehatan Nasional Inggris menyebut anafilaksis sebagai reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. Reaksi tersebut dapat menimbulkan penyakit yang parah dan terkadang mengancam jiwa.

Menanggapi hal tersebut, Regulator Inggris pada Rabu (9/12) meminta masyarakat yang memiliki riwayat anafilaksis terhadap vaksin, obat atau makanan tidak boleh mendapatkan vaksin. Pfizer juga mengeluarkan orang dengan riwayat reaksi merugikan terhadap vaksin atau bahan vaksinnya dari uji coba tahap akhir.

Dengan kejadian tersebut, salah satu tokoh vaksin di Amerika Serikat, Moncef Slaoui, meminta pemerintah AS untuk mempertimbangkan reaksi alergi parah dalam keputusan penggunaan vaksin virus coorna. Negara tersebut sedang mengkaji izin penggunaan darurat beberapa vaksin Covid-19. 

Masyarakat Tak Perlu Khawatir Vaksinasi Covid-19

Di sisi lain, Profesor Farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine Stephen Evans meminta masyarakat untuk tidak takut menerima vaksin Covid-19. Meski begitu, mereka yang memiliki reaksi parah perlu menunda vaksinasi hingga efek samping itu dapat diklarifikasi oleh otoritas kesehatan.

“Untuk populasi umum, itu tidak berarti bahwa mereka perlu khawatir menerima vaksinasi,” kata Evans seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (10/12).

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement