Erick Thohir Dikabarkan Jadi Menteri, Harga Saham Mahaka Loncat 13%
Laju saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) pada perdagangan hari ini ditutup naik hingga 13,75% menjadi Rp 182 per saham. Kenaikan harga saham tersebut sejalan dengan isu pendiri perusahaan, Erick Thohir, yang masuk dalam bursa calon menteri di kabinet Presiden Terpilih Joko Widodo 2019-2024.
Saham Mahaka Media pada hari ini diperdagangkan dengan volume sebanyak 285,38 juta saham, dengan nilai transkasi Rp 50,49 miliar, dan frekuensi sebanyak 12.892 kali. Saham Mahaka Media pun diborong asing dengan nilai bersih Rp 113,76 juta.
Saham Mahaka Media sebenanrnya sudah mulai naik signifikan sejak akhir pekan lalu. Pada perdagangan Jumat (11/10), saham ABBA ditutup naik hingga 21,97%. Namun, pada perdagangan awal pekan ini, Senin (14/10), harga saham perusahan tersebut terkoreksi 6,21%.
Namun Saham Mahaka Media menguat sebesar 3,97% pada perdagangan Selasa (15/10). Hari berikutnya, saham perusahaan yang mencatatkan diri pertama kali pada 2002 lalu itu pun kembali naik sebesar 1,91%.
(Baca: Usai Kunjungi Istana, Erick Thohir Sebut Cocok Jabat di KSP atau KEIN)
Jajaran direksi Mahaka Media sempat mengunggah keterbukaan informasi pada Selasa (15/10) terkait fluktuasi harga saham perusahaan. Dalam keterangan tersebut, jajaran direksi mengungkapkan ketidaktahuan mengenai informasi dan fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi para pelaku pasar.
Perseroan pun menyampaikan belum ada rencana aksi korporasi dalam waktu dekat yang memungkinkan saham perseroan menjadi berfluktuasi. "Dalam kurun waktu tiga bulan ke depan, belum ada tindakan korporasi yang akan dilakukan perseroan," kata direksi Mahaka Media dalam keterbukaan informasi tersebut.
Erick Thohir yang merupakan Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyatakan siap bila diminta menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan atau Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). Erick memberikan pernyataan tersebut usai menemui Pramono Anung pada hari ini di Kantor Sekretaris Kabinet, Jakarta.
Erick menilai pimpinan di KSP atau KEIN memerlukan sosok profesional seperti dirinya. Dia menilai KSP dan KEIN memiliki tugas memantau dan mengevaluasi sistem ketimbang melakukan hal-hal teknis.
“Hal yang positif (dari KSP dan KEIN), merupakan bagian dari advisor untuk merapikan sistem,” kata Erick.
(Baca: Jelang Ganti Kabinet, Ketum Parpol hingga Pengusaha Kunjungi Istana)
