Perang Dagang Mereda, IHSG dan Bursa Saham Asia Melaju di Zona Hijau
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (14/10), dibuka menguat 0,38% di level 6129,23. Sempat melaju ke level tertinggi 6.153, IHSG hingga pukul 10.20 WIB berada di posisi 6.133.
Adapun hingga saat itu, volume perdagangan sebanyak 6,311 miliar saham, dengan nilai transaksi senilai Rp 2,56 triliun, dan frekuensi 246.272 kali. Tercatat ada 200 saham yang berada di zona hijau, 134 saham terkoreksi, dan 50 saham stagnan.
Selain itu, tercatat investor asing melakukan beli bersih di pasar reguler senilai Rp 19,58 miliar sejauh ini. Sayangnya, di pasar negosiasi dan tunai, investor melakukan jual bersih, sehingga di seluruh pasar, investor asing melakukan jual bersih senilai Rp 5,71 miliar.
Dibukanya IHSG pada zona hijau, sejalan dengan laju indeks di bursa-bursa Asia lainnya. Tercatat hingga pukul 10.20 WIB, Hang Seng Index bergerak naik hingga 1,07%, Shanghai Composite Index juga bergerak naik 1,41%, dan Strait Times Index naik 0,42%.
(Baca: AS-Tiongkok Rujuk, Trump Umumkan Kesepakatan Dagang Tahap 1)
Kenaikan indeks dalam negeri dan Asia lainnya sejalan dengan beberapa sentimen baik dalam maupun luar negeri, khususnya terkait kesepakatan antara Amerika Serikat dan Tiongkok (AS) yang memicu meredanya tensi perang dagang.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, sepanjang sepekan depan, pergerakan pasar masih akan diwarnai oleh berita perang dagang.
Seperti diketahui, perundingan dagang antara AS dan Tiongkok yang berlangsung pada Kamis hingga Jumat (11/10) lalu, berakhir dengan perumusan kesepakatan dagang yang akan diluncurkan dalam beberapa tahap.
Hal tersebut dinilai kalangan pasar sebagai perkembangan yang sangat signifikan di tengah alotnya upaya penyelesaian perang dagang yang berlangsung selama 15 bulan. Pada tahap pertama beberapa poin kesepakatan antara lain mencakup pertanian, nilai tukar, dan perlindungan hak atas kekayaan intelektual.
(Baca: AS Tunda Kenaikan Tarif Barang Tiongkok, Rupiah Dibuka Menguat)
Tidak hanya terkait sentimen global, IHSG sepekan ke depan juga dinilai Hans bakal dipengaruhi oleh rilis laporan keuangan perusahaan yang tercatat Bursa Efek Indonesia. Namun, diperkirakan banyak laba bersih emiten pada kuartal III 2019 bakal mengalami perlambatan.
"Pekan depan, laporan keuangan akan mempengaruhui pasar. Laba korporasi mungkin mengalami perlambatan akibat kondisi ekonomi yang menurun," kata Hans kepada katadata.co.id, Minggu (13/10).
Meski begitu, dia memprediksi IHSG sepekan mendatang berpeluang menguat dengan level resistance di rentang antara 6.154 sampai 6.230. Sementara, untuk level support IHSG pekan depan akan berada di rentang antara 6.033 sampai 5.988.