IHSG Ditutup Melemah 0,63% Terseret Kekhawatiran Krisis Argentina
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (13/8) ditutup melemah 0,63% ke level 6.210,96. Koreksi terjadi seiring kembali meningkatnya kekhawatiran terjadinya krisis di Argentina.
Pada perdagangan hari ini, mayoritas indeks sektoral ditutup melemah. Koreksi paling dalam dipimpin oleh sektor Industri Dasar sebesar 2,30%.
Beberapa saham emiten yang berada di sektor ini tercatat terkroeksi seperti INTP yang turun 2,85% menjadi Rp 21.300 per saham. SMGR turun 3,12% menjadi Rp 12.400 per saham. Lalu ada TKIM turun 4,62% menjadi Rp 9.300 per saham. CPIN turun 4,12% menjadi Rp 4.650 per saham.
Penurunan juga dialami indeks sektor konsumer sebesar 1,26%. yang antara lain dialami saham berkode UNVR sebesar 1,56% menjadi Rp 44.275 per saham. dan INDF sebesar 1,66% menjadi Rp 7.400 per saham. Kemudian MYOR turun 1,63% menjadi Rp 2.410 per saham, HMSP turun 2,06% menjadi Rp 2.850 per saham, GGRM turun 0,14% menjadi Rp 72,500 per saham, dan SIDO turun 4,76% menjadi Rp 1.100 per saham.
(Baca: Ekonomi 2020 dan Bayang-bayang Resesi Akibat Perang Dagang)
Di sisi lain, indeks sektor Agribisnis tercatat naik hingga 3% pada perdagangan hari ini. Penguatan ditopang oleh saham AALI yang naik sebesar 4,24% menjadi Rp 11.075 per saham, LSIP sebesar 5,98% menjadi Rp 1.240 per saham, BWPT sebesar 7,64% menjadi Rp 155 per saham, SMAR 1,90% menjadi 3.760 per saham, dan TBLA sebesar 4,65% menjadi Rp 900 per saham.
Adapun secara keseluruhan, volume perdagangan hari ini mencapai 16,05 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 8,44 triliun. Sementara, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 459.371 kali.
Terdapat 152 saham berakhir di zona hijau, sedangkan 260 saham turun dan 133 saham stagnan. Sepanjang hari ini, investor asing tercatat melakukan jual bersih senilai Rp 1,03 triliun baik di seluruh pasar.
Turunnya IHSG hari ini sejalan dengan koreksi yang terjadi di pasar saham Asia lainnya. Nikkei 225 Index tercatat turun 1,11%, Hang Seng Index 2,10%, Shngahai Composite Index t0,63%, dan Strait Times Indexterkoreksi 0,70%.
(Baca: Bursa Saham Asia Berguguran Gara-gara Aksi Demonstrasi di Hong Kong, IHSG Turun 0,47% di Sesi I)
Dalam risetnya, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyampaikan terkoreksinya IHSG hari ini dipengaruhi oleh sentimen kekhawatiran akan Argentina terancam default kembali terulang, di tengah kekalahan pemilihan presiden petahana Mauricio Macri.
Hal itu membuat para pelaku pasar dan investor membuang saham, obligasi, dan mata uang secara massal dalam jumlah besar yang membuat para pelaku pasar dan investor global khawatir akan potensi krisis Argentina. "Kekhawatiran Argentina akan menjadi kekhawatiran emerging market, tidak terkecuali Indonesia yang kemarin merespons dengan kenaikkan imbal hasilnya," kata Nico dalam risetnya.
Tidak hanya itu, sentimen berikutnya yaitu kekhawatiran akan demonstrasi di Hong Kong yang semakin memanas. Para pengunjuk rasa menjadi radikal dan menyerang polisi. Pengunjuk rasa juga sempat menduduki oleh Bandara di Hong Kong sehingga otoritas bandara sempat membatalkan beberapa penerbangan.
Meski begitu, Pemimpin Hongkong Carrie Lam tetap menolak untuk menyerah dan mengundurkan diri dari posisinya dan terus mendapatkan dukungan dari Otoritas Beijing terhadap Pemerintahannya. "Hal ini akan menambah tekanan terhadap perekonomian global, karena protes yang terjadi di Hongkong terus berlarut larut tanpa ada penyelesaian yang konkrit," kata Nico.