IHSG Akhirnya Naik setelah Terkoreksi 3,08% Sejak Awal Mei
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menguat pada perdagangan Selasa (7/5) ini, setelah terkoreksi 3,08% sejak awal Mei. IHSG dibuka pada level 6271,9, atau menguat 0,24% dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya. Hingga saat berita ini ditulis, IHSG terus bertengger di zona hijau.
Per pukul 11.21, IHSG berada di level 6.302,14 atau naik 0,73% dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Pergerakan positif IHSG terjadi di tengah pergerakan beragam bursa saham Asia. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,16%. Begitu juga CSI 300 di Tiongkok naik 0,77%.
Namun, indeks Nikkei 225 dan Topix di Tokyo justru turun masing-masing 1,33% dan 0,95%. Begitu juga masyoritas bursa saham negara berkembang Asia. Ini Tercermin dari MSCI AC Asia Pacific yang terkoreksi 1,15%.
(Baca: Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Meningkat, IHSG dan Bursa Asia Anjlok)
Penguatan IHSG disokong oleh penguatan di tujuh dari 10 indeks sektoral. Penguatan terbesar tercatat pada Infrastruktur yang menguat 1,15%, diikuti industri dasar 1,41%, konsumer dan manufaktur masing-masing 0,89%, keuangan 0,88%, properti 0,23%, dan aneka industri 0,07%. Di sisi lain, pertambangan terkoreksi 0,67%, begitu juga agri 0,3%, dan perdagangan 0,07%.
Laju IHSG sejauh ini sejalan dengan prediksi Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya. Ia menyatakan IHSG hari ini berpotensi melonjak, dengan pergerakan di kisraan 6.198 hingga 6.336. Arus masuk dana asing masih menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan IHSG.
"Demikian juga data perekonomian yang akan dilansir hari ini tentang penjualan ritel yang diperkirakan akan membaik terlihat dapat memberikan sentimen positif terhadap IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William.
Berbeda prediksi, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus justru melihat adanya peluang IHSG kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini. Ini berdasarkan analisis teknikal. Ia memperkirakan IHSG hari ini akan diperdagangkan pada level 6.221 hingga level 6.297.
Menurut dia, salah satu katalisnya datang dari pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald trump yang mengancam untuk menaikkan tarif barang impor dari Tiongkok pada Jumat mendatang. Trump menuduh Tiongkok mundur dari komitmen yang dibuatnya selama negosiasi berlangsung.
(Baca: Diancam Trump Naikkan Bea Impor, Tiongkok Kaji Batalkan Negosiasi)
"Namun demikian, pembicaraan mengenai perdagangan akan terus berlanjut, dan delegasi Tiongkok akan mengunjungi Washington pada hari Kamis dan Jumat, atau berkesempatan akan datang lebih awal di hari Rabu," kata Nico dalam riset hariannya.