Rumah James Riady Digeledah, Saham Grup Lippo Rontok
Saham-saham emiten Grup Lippo rontok didera aksi jual para pelaku pasar. Investor merespons negatif penggeledahan rumah Bos Lippo James Riady oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap perizinan Meikarta.
Saham Grup Lippo yang turun paling dalam hingga pukul 11.00 WIB adalah PT Multipolar Tbk (MLPL) yang longsor 6,82% menjadi Rp 82, disusul PT First Media Tbk (KBLV) yang anjlok 5,98% menjadi Rp 440 per saham. Saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang merupakan induk bisnis properti Lippo, turun 4,17% menjadi Rp 276. Sementara itu, saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang merupakan induk usaha PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), pengembang proyek Meikarta, turun 1,5% menjadi Rp 1.310 per saham.
Saham bisnis retail Grup Lippo turut terkena imbasnya. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 3,25% menjadi Rp 5.950 dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 3,39% menjadi Rp 171. Adapun saham PT Bank National Nobu Tbk (NOBU) dan PT Siloam Hospitals Tbk (SILO) stagnan, masing-masing di Rp 915 dan Rp 2.480. Saham PT Link Net Tbk (LINK) merupakan satu-satunya saham Grup Lippo yang naik 0,7% menjadi Rp 4.300.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, KPK juga menggeledah empat lokasi lainnya, yakni Apartemen Trivium Terrace, Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi. "Sampai pagi ini, tim penyidik KPK masih di lokasi penggeledahan," ujar Febri dalam keterangan tertulis. Sejak Rabu (17/10) siang hingga hari ini, ada 10 lokasi yang digeledah KPK.
(Baca: KPK Geledah Rumah Bos Grup Lippo James Riady Terkait Kasus Meikarta)
Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) siang ini juga memanggil manajemen PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai kasus dugaan suap perizinan megaproyek Meikarta. Pada 16 Oktober lalu, perusahaan telah menyampaikan keterbukaan informasi kepada BEI.
Kuasa Hukum MSU Denny Indrayana mengatakan, perseroan akan melaksanakan investigasi internal yang obyektif dan independen untuk mengetahui fakta sebenarnya dalam kasus ini. Jika ada penyimpangan atas prinsip antikorupsi yang dilakukan oknum karyawan, MSU tidak segan-segan akan memberikan sanksi dan tindakan tegas sesuai hukum kepegawaian yang berlaku. MSU juga akan bekerja sama dengan KPK untuk mengungkap kasus dugaan suap tersebut.
Penjelasan tersebut mampu membuat harga saham-saham emiten Grup Lippo menguat pada penutupan perdagangan Rabu lalu. Sayangnya, kenaikan harga saham tersebut tidak berlangsung lama. Sejumlah analis merekomendasikan agar investor menahan kepemilikan sahamnya pada emiten-emiten Grup Lippo hingga ada kejelasan lebih lanjut mengenai kasus ini.
(Baca: Kasus Meikarta, Investigasi Internal Dorong Kenaikan Saham Grup Lippo)