IHSG Tak Terpengaruh Kisruh Cicak-Buaya Jilid III
KATADATA ? Indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak terpengaruh kisruh yang disebabkan penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri.
IHSG bahkan menembus rekor baru ke level 5.323,9 poin. Pada penutupan perdagangan Jumat (23/1), indeks menguat 70,7 poin atau naik 1,35 persen.
Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menuturkan, indeks menguat seiring dengan penguatan di bursa regional dan global yang didorong langkah stimulus oleh bank sentral Eropa. European Central Bank (ECB) menggelontorkan dana hingga 1 triliun euro atau setara US$ 1,16 triliun.
ECB akan menggunakan dana hingga 60 miliar euro per bulan untuk membeli aset di pasar keuangan yang berlangsung mulai Maret hingga September mendatang.
?IHSG kan dipengaruhi sentimen dalam negeri dan luar negeri. Nah saat ini isu Eropa yang (pengaruhnya) lebih besar,? kata dia saat dihubungi Katadata, Jumat (23/1).
Senada dengan Kiswoyo, Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo mengatakan, pasar merespons langkah bank sentral Eropa. Hal ini kemudian membuat bursa regional naik, begitu juga dengan IHSG.
Terkait kisruh yang digambarkan sebagai perseteruan cicak versus buaya jilid III tersebut, Satrio menilai tidak memberikan dampak terhadap pasar. Investor saat ini cenderung untuk belajar mencerna omongan para pejabat pemerintah, terutama jika omongannya tidak bersahabat.
?Tapi sekarang tidak ada pengaruh. (Saham) Indocement pun sudah rebound,? kata dia.
Saham Indocement Tunggal Prakasa sempat turun hingga 11 persen akibat kebijakan pemerintah yang mengumumkan penurunan harga semen pada akhir pekan lalu. Pada perdagangan hari ini, samah berkode INTP tersebut menguat 200 poin atau 0,88 persen ke Rp 23.000 per saham.