Laba Bersih 2020 Anjlok 76%, Multi Bintang Tetap Bagi Dividen

Lavinda
Oleh Lavinda
21 April 2021, 17:01
PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) tetap membagikan dividen final tahun buku 2020 kepada pemegang saham sebesar Rp475 per saham. Padahal laba bersih perseroan anjlok 76% sepanjang 2020.
ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).

PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) tetap membagikan dividen final tahun buku 2020 kepada pemegang saham sebesar Rp475 per saham. Padahal laba bersih perseroan anjlok 76% sepanjang 2020.

Keputusan terkait pembagian dividen telah telah disepakati oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar perseroan, Rabu (20/4).

Berdasarkan laporan keuangan 2020, produsen minuman ini mencatatkan penurunan laba bersih hingga 76% yakni menjadi Rp 286 miliar, dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp 1,2 triliun.

Kinerja laba bersih berasal dari pendapatan perseroan yang juga merosot hingga 47%, dari semula Rp 3,7 triliun pada 2019 menjadi Rp 1,9 triliun pada 2020.

Rene Sanchez Valle, Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia mengaku, perseroan menghadapi tantangan yang besar sepanjang tahun lalu, seiring terjadinya pandemi Covid-19 di hampir seluruh wilayah. Alhasil, kondisi tersebut membawa konsekuensi pada penurunan ekonomi makro yang berdampak buruk bagi kinerja perusahaan.

“Sektor hospitality merasakan dampak paling berat akibat pembatasan jarak fisik. Indonesia masih menutup pintu bagi para wisatawan asing. Ini juga telah menyebabkan penurunan pendapatan yang signifikan di Bali, salah satu area utama kami,” lanjut Rene.

Demi menghadapi tantangan krisis di industri bisnis, menurut Rene, perusahaan beradaptasi dengan berinovasi dan memanfaatkan teknologi. Perseroan juga mengklaim telah menempatkan para karyawan sebagai fokus utama melalui implementasi protokol kesehatan dalam bekerja. Seluruhnya dilakukan untuk memulihkan kinerja operasional dan keuangan pada 2021.

Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga sepakat menunjuk Jan Paul Boon dan Celso Marciniuk sebagai komisaris perusahaan. Keduanya menggantikan Nicolaas Adrianus Vervelde yang akan pensiun dan Bartholomeus A.C. van den Huijsen ditugaskan untuk menempati posisi baru di kantor pusat HEINEKEN di Amsterdam.

Saat ini, Jan Paul Boon menempati posisi sebagai Senior Director of Supply Chain untuk HEINEKEN Asia Pacific Pte Ltd di Singapura. Ia bergabung dengan HEINEKEN pada 1997 dan telah menempati beberapa posisi manajerial di Supply Chain HEINEKEN, termasuk di Pulau Réunion dan Republik Demokratik Kongo.

Sementara itu, Celso Marciniuk merupakan Senior Director of Finance untuk HEINEKEN Asia Pacific Pte Ltd di Singapura. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Chief Financial Officer dan Head of Procurement & IT di HEINEKEN Brasil.

Berdasarkan data RTI, harga saham MLBI naik 1,66% atau 150 poin dari Rp 9.025 ke level Rp 9.175 pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (21/4). Selama sepekan, harga saham MLBI meningkat 1,38%, meski sempat merosot 0,27% dalam rentang satu bulan terakhir.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...