UMKM Makin Gencar Cari Dana Lewat Securities Crowdfunding

Image title
23 April 2021, 12:12
OJK menyebut jumlah pelaku UMKM yang memanfaatkan penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi (securities crowdfunding) meningkat. Instrumen ini diharapkan memulihkan kinerja usaha kecil.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Pekerja mengemas roti di salah satu industri rumahan kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat peningkatan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi alias securities crowdfunding. Layanan ini diharapkan mampu membantu aktivitas bisnis dan menumbuhkan ekonomi nasional.

Berdasarkan data per 14 April 2021, jumlah pelaku usaha yang menerbitkan instrumen ini sebesar 146 penerbit, atau meningkat dibanding periode akhir Desember 2020 yang hanya 129 penerbit saja.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, kenaikan tersebut berdampak pada pertumbuhan jumlah dana yang dihimpun yakni sebesar 19%. Pada Desember 2020 hanya Rp 191 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 225 miliar per 14 April 2021.

Dari sisi pemodal juga mengalami pertumbuhan sebesar 15%, dari 22.300 pihak menjadi 25.700 investor. Penyelenggara layanan urun dana pun bertambah satu pihak, sehingga total penyelenggara sampai saat ini menjadi 5 pihak.

"Cukup menarik jumlah investor makin banyak. Kalau dilihat, fundraising lebih dari 200 miliar, berasal dari 164 penerbit. Fundraising rata-rata sekira Rp 1 miliar lebih dari setiap penerbit," kata Hoesen dalam webinar, Jumat (23/4).

Ia berharap, kehadiran alternatif pembiayaan urun dana ini bisa memberikan angin segar bagi pelaku UMKM untuk dapat mengakses dan memanfaatkan industri pasar modal sebagai alternatif pendanaan. "Sehingga pada akhirnya dapat membantu percepatan pemulihan perekonomian nasional," kata Hoesen.

Dengan memanfaatkan layanan securities crowdfunding, UMKM yang berbadan hukum CV, firma, dan koperasi, dapat mencari sumber alternatif pendanaan untuk pengembangan bisnisnya ke depan. Di samping itu, investor atau pemodal ritel memiliki kesempatan untuk mengembangkan ekonomi daerahnya.

"Khususnya (investor ritel) yang berdomisili di daerah UMKM tersebut untuk turut berkontribusi bagi perkembangan ekonomi daerah," kata Hoesen.

Securities crowdfunding ini dibuat dengan mengadopsi budaya gotong royong untuk membantu sesama. Harapannya, pelaku usaha yang butuh modal kerja dapat dibantu oleh masyarakat sekitar dengan membeli efek sebagai instrumen investasi yang dilakukan melalui aplikasi.

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...