Diterpa Kabar Diakuisisi Bank Jago, BFI Finance Jual Obligasi Rp 600 M
Perusahaan multifinance PT BFI Finance Indonesia Tbk berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan V tahap I 2021 dengan target raihan dana Rp 600 miliar. Penerbitan surat utang kali ini merupakan bagian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan V BFI yang memiliki target Rp 6 triliun.
Aksi korporasi ini berlangsung pasca-kabar perseroan akan diakuisisi oleh PT Bank Jago Tbk. Sebelumnya, bank digital milik Taipan Jerry Ng itu dikabarkan akan mengambil alih kepemilikan BFI Finance dari pemegang saham pengendali Trinugraha Capital & Co Sca.
Namun dalam perkembangannya, manajemen Bank Jago membantah kabar terkait rencana perseroan mengakusisi BFI Finance saat dimintai keterangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) . "Sampai saat ini perseroan tidak mempunyai rencana untuk melakukan pengambilalihan BFI Finance Indonesia," ujar Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun dalam keterangan tertulis.
Manajemen BFI juga mengaku belum dapat mengklarifikasi kebenaran kabar aksi korporasi tersebut. "Sampai saat ini perseroan tidak mengetahui adanya informasi mengenai rencana akuisisi sehingga tidak dapat mengklarifikasi kebenarannya," Direktur BFI Finance Sudjono dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan, Jumat (23/4), dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk modal kerja berupa pembiayaan investasi, modal kerja dan multi guna, selain pembiayaan berbasis syariah. Hal itu sesuai ketentuan dan izin yang dimiliki BFI.
Kali ini, obligasi diterbitkan dalam dua seri, masing-masing memiliki tenor 1 tahun dan 3 tahun sejak tanggal emisi. Dalam rangka penerbitan obligasi berkelanjutan, perseroan memperoleh peringkat utang A+ dari PT Fitch Rating Indonesia.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi antara lain, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berperan sebagai wali amanat.
Masa penawaran umum obligasi akan dimulai pada 20 Mei 2021 hingga 21 Mei 2021. Sementara proses penjatahan dilakukan pada 24 Mei 2021. Distribusi secara elektronik berlangsung pada 25 Mei 2021, dan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia pada 27 Mei 2021.
Berdasarkan komposisi pemegang saham saat ini, sebagian besar kepemilikan saham BFI Finance digenggam oleh Trinugraha Capital, yakni sebesar 42,81%. Kemudian, NT Asian Discovery Fund 8,25%, BFI Finance Indonesia sebanyak 6,28%, dan sisanya milik publik sebanyak 42,66%.