Investasi Jangka Panjang, Cocok Jadi Bekal Pensiun
Salah satu jenis investasi yang cukup sering dipilih para pemodal yakni investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang bisa dikatakan sebagai upaya menanam modal selama lebih dari satu tahun untuk mendapatkan penghasilan tetap atau menguasai perusahaan lain.
Investasi jangka panjang bertujuan untuk mendapatkan dana segar di masa mendatang guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan baik yang terencana maupun darurat, seperti biaya ibadah haji atau umrah, biaya perawatan kesehatan, membeli rumah, pernikahan, pendidikan anak, dan sebagainya.
Tujuan investasi jangka panjang lainnya juga sebagai penghasilan pasif secara berkala seperti bunga, dividen, atau bunga sewa.
Untuk mendapat hasil maksimal, biasanya investor jangka panjang memulai investasi dengan modal yang cukup besar. Walaupun, sebenarnya investasi jenis ini juga bisa dilakukan dengan modal kecil, hanya saja keuntungan yang diterima menjadi tidak maksimal.
Berbeda dengan investasi janga pendek, jenis ini terbilang lebih minim risiko karena pergerakan uang tidak cepat. Investasi jangka panjang juga cocok untuk mempersiapkan dana pensiun.
Jenis Investasi Jangka Panjang
Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), adapun jenis investasi jangka panjang, yaitu:
1. Saham
Investasi saham kini sudah mencakup berbagai kalangan, baik yang bermodal kecil maupun yang bermodal besar, dari yang konvensional sampai syariah, semua bisa turut "bermain" di pasar saham.
Saham merujuk pada surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Keuntungan yang didapat dengan berinvestasi saham bisa melalui dividen maupun jual beli saham.
Produk investasi saham yang dianjurkan untuk para investor yang memiliki profil risiko agresif, yaitu blue chip. Investasi saham blue chip dikenal sebagai investasi dengan tingkat risiko yang besar. Namun, jangan salah, saham blue chip juga menawarkan keuntungan yang cukup besar.
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang yang diserahkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman. Dalam surat utang ini tercantum nama investor beserta tanggal jatuh tempo dan bunganya. Jangka waktu investasi obligasi biasanya mulai dari 1 hingga 10 tahun.
Di mata pengusaha, obligasi menjadi alternatif untuk mendapatkan suntikan dana guna meningkatkan bisnisnya. Sementara, bagi pemberi pinjaman, surat utang ini jadi bentuk investasi yang menawarkan keuntungan.
3. Reksadana
Reksadana dapat dijadikan wadah menjanjikan untuk berinvestasi jangka panjang. Reksadana merupakan surat berharga yang dijadikan bukti aset atau klaim. Salah satu kelebihan investasi reksadana yaitu pilihannya yang beragam. Investor reksadana bisa memilih untuk berinvestasi di pasar uang, obligasi, atau pun saham. Namun, pilihan-pilihan itu tentunya disesusikan dengan modal serta risiko yang siap ditanggung pemodal.
Reksadana lebih disarankan untuk para investor pemula karena selain dana akan dikelola oleh manajer investasi yang berpegalaman, investasi ini juga dapat menekan risiko kerugian,
Lantaran dana yang diberikan investor dikelola oleh perusahaan penyedia reksadana, maka setiap melakukan penarikan dana, investor akan dikenakan biaya tertentu. Selain itu, pencairan dana reksadana saham membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan investasi saham langsung. Hal itu terjadi lantaran reksadana saham menggunakan jasa agen pengelola.
4. Emas
Instrumen investasi emas cukup diminati oleh beberapa kalangan masyarakat. Investasi emas memang cenderung menguntungakan. Pasalnya, nilai emas dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Apabila terjadi penurunan nilai, penurunannya tidak begitu signifikan. Inilah yang membuat investasi emas masih eksis hingga saat ini.
Selain punya risiko yang minim dan kebal inflasi, likuiditas emas juga terbilang tinggi, sehingga investor tidak perlu khawatir ketika hendak menukarkan emas dengan uang tunai. Investasi emas juga bisa dilakukan dalam berbagai bentuk baik koin, batangan, maupun perhiasan.
5. Properti
Tanah atau pun tanah beserta bangunannya menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang dengan nilai yang cukup tinggi. Investasi dalam bentuk properti ini merupakan jenis investasi yang berkaitan dengan pembelian, penjualan, kepemilikan, penyewaan, pengelolaan properti jenis apa pun untuk meraup profit atau keuntungan.
Investasi properti juga bisa diartikan sebagai pembelian properti real estate guna memperoleh return of investment (ROI) baik melalui hasil sewa, penjualan, maupun dari gabungan keduanya. Properti yang diperjual-belikan juga dapat dimiliki oleh investor perorangan maupun kelompok.
Apabila ditinjau dari dari segi janga waktu, investasi properti bersifat fleksibel, artinya bisa masuk ke dalam investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek, tergantung dari kebutuhan investornya.
Ada beberapa kelebihan dari investasi jenis properti. Salah satunya, kebutuhan akan hunian atau bangunan yang akan selalu ada dari waktu ke waktu sehingga nilainya cenderung stabil. Terlebih bila investor berinvestasi pada properti dengan nilai aset yang terbilang tinggi, seperti real estat atau apartemen, tentu akan memberikan keuntungan luar biasa dalam jangka waktu panjang.
Ada beberapa hal perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi jangka panjang salah satunya memahami instrumen investasi yang akan digeluti. Jika Anda berencana menanamkan modal pada saham, maka cobalah mempelajari saham lebih dalam, pahami kelebihan serta risikonya, cari tahu rekam jejak perusahaan yang diincar, dan seterusnya. Ini berlaku juga untuk instrumen investasi lainnya. Hal itu berguna untuk meminimalisir risiko yang akan mengganggu kelancaran berinvestasi.