Waskita Bakal IPO Anak Usaha dan Bangun Ibu Kota Baru dalam Dua Tahun
Perusahaan kontruksi milik negara, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), meramu rencana program jangka menengah di tengah tumpukan utang jumbo Rp 89,73 triliun per Semester I-2021. Rencananya meliputi restrukturisasi utang anak usaha, divestasi jalan tol, pembangunan ibu kota baru, dan masih banyak rencana lainnya.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, sedang menjalankan restrukturisasi utang anak usaha yang ditargetkan selesai paling lambat pada awal 2022. Total utang pada anak usaha mencapai Rp 20,42 triliun dan sudah direstrukturisasi Rp 16,62 triliun.
"Penyelesaian restrukturisasi anak usaha mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan baik," katanya dalam paparan publik virtual, Jumat (8/10).
Program jangka menengah selanjutnya yakni divestasi dengan target empat ruas tol pada 2022. Waskita memiliki 16 ruas tol, dan saat ini sudah menyelesaikan divestasi tiga ruas tol yaitu Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, dan Cinere-Serpong.
"Jika (divestasi) bisa diselesaikan lebih cepat, akan juga lebih cepat juga mengurangi beban bunga Waskita Karya," ujar Destiawan.
Waskita Karya juga menyiapkan penerbitan saham baru dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue pada 2022. Aksi korporasi itu dilakukan sejalan dengan rencana pemerintah menyuntikan dana penyertaan modal negara (PMN) Rp 3 triliun tahun depan.
Tahun ini pemerintah sudah menyetujui suntikan PMN Rp 7,9 triliun ke Waskita Karya melalui rights issue. Diharapkan, realisasi penambahan modal ini bisa dilakukan menjelang akhir tahun ini dan pemegang saham minoritas bisa berpartisipasi dengan suntikan modal totalnya Rp 4 triliun.
Program jangka menengah selanjutnya yang dimiliki Waskita Karya berkaitan dengan program Pemerintah untuk pindah ibu kota negara. Saat ini draft Undang-Undang tengah disusun pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat.
Destiawan mengasumsikan UU bisa selesai di 2021 sehingga fisik pembangunan ibu kota baru dapat dilaksanakan tahun depan. "Kami persiapkan dari awal agar Waskita bisa berpartisipasi pada pembangunan ibu kota baru," katanya menambahkan.
Program lainnya yang akan diselesaikan Waskita Karya pada 2022 adalah pengelolaan alat-alat berat yang dimiliki oleh Waskita. Perusahaan akan mentransformasi pengelolaan alat berat yang selama ini berada di masing-masing unit bisnis.
Tahun depan, Waskita Karya memfokuskan pengelolaan alat berat di satu unit bisnis di salah satu anak perusahaan. "Sehingga sumber daya alat Waskita yang besar ini bisa dikelola dengan baik dan ini kami targetkan bisa menjadi pusat keuntungan," ujar Destiawan.
Sementara untuk program 2023, Waskita Karya berencana mendorong anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO). Meski begitu, Destiawan masih belum mau membagikan anak usaha mana yang akan IPO.
Berikutnya, ada beberapa proyek yang ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2023 salah satunya proyek hydro plant Wado berkapasitas 50 MW. "Mudah-mudahan bisa segera disetujui dan kami bisa melakukan aktivitas konstruksinya," ujar Destiawan.